Rilpolitik.com, Jakarta – Aktivis media sosial, Denny Siregar mengungkapkan alasan PDI Perjuangan tidak serta merta memecat Gibran Rakabuming Raka sebagai kader meskipun sudah secara resmi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Denny, PDIP tidak ingin terjebak dalam permainan kubu Prabowo Subianto. Denny mengatakan PDIP mencegah terjadinya politik playing victim.
“Ntar kalau dipecat terus playing victim bilang kemana-kemana, ‘Masak sama bocil aja takut?’ Terus dapet tepuk tangan meriah dari pemujanya yang menganggap ini perlawanan Daud vs Goliath,” kata Denny Siregar melalui akun X-nya pada Jumat (27/10/2023).
Denny mengapresiasi PDIP tak terjebak dengan desakan banyak pihak agar segera memecat Gibran dan keanggotaan partai.
“Di sini harus diakui PDIP nggak masuk jebakan,” ujar.
Denny menyarankan PDIP untuk tidak perlu hiraukan Gibran yang membelot dari partai dan melawan capres PDIP sendiri yakni Ganjar Pranowo.
“Dibiarin aja sampe busuk sendiri, ntar lama-lama juga jatuh dari pohon atau dimakan codot,” tukasnya.
Diketahui, hingga saat ini belum ada pernyataan mundur dari Gibran atas keanggotaannya sebagai kader PDIP. Gibran berusaha ngeles dengan menyebut sudah komunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo meminta Gibran untuk segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) miliknya ke PDIP.
Menurut Rudy, pengunduran diri Gibran dari PDIP sebagai bagian dari tata krama berpolitik.
“Saya mohon dengan sangat dan dengan hormat kesadaran diri Mas Gibran, datang kelihatan muka, pulang juga kelihatan punggungnya. Kan begitu budaya bangsa kita,” ujarnya.
