SUMENEP, Rilpolitik.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep tengah memproses laporan dugaan korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Garuda Sakti Bersatu (Garda Satu) Jawa Timur mewanti-wanti kejaksaan agar jangan sampai masuk angin.
Ketua Garda Satu Jawa Timur, Badrul Aini mengatakan dugaan korupsi bantuan rumah swadaya itu merupakan skandal besar yang melibatkan banyak orang. Dia menyebut pemotongan bantuan sebagai sikap yang keterlaluan.
“Kejaksaan jangan sampai masuk angin. Ini kasus besar, kasus yang melibatkan banyak masyarakat dari ribuan masyarakat yang menjadi penerima,” kata Badrul kepada rilpolitik.com pada Jumat (18/4/2025).
“Penyunatan pemotongan atau perampokan hak-hak warga miskin itu, itu sangat keterlaluan ya,” sambungnya.
Badrul kemudian secara blak-blakan mengungkap adanya indikasi kejaksaan tidak akan memproses dugaan korupsi BSPS secara tuntas. Bahkan, kasus itu hanya akan dibuat ramai di media saja alias mangkrak.
“Sehingga teman-teman berharap, kita juga berharap, saya juga berharap, bahwa Kejaksaan sekali lagi jangan main-main. karena sudah ada indikasi bahwa mereka akan menjadikan kasus ini hanya ramai di media, tapi action-nya tidak ada,” ungkap dia.
Anggota DPRD Sumenep itu menyampaikan alasan dirinya berkesimpulan bahwa ada indikasi dugaan korupsi BSPS akan dibuat mangkrak. Menurutnya, banyak orang kuat yang berusaha agar Korps Adhyaksa menyetop pengusutan dugaan korupsi proyek Kementerian PUPR itu.
“Pertama, pelaku infonya nantang. Kedua, kasus sudah lama, namun belum ada kejelasan. Ketiga, banyak orang kuat yang mencoba membungkam kasus ini,” beber dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masyarakat penerima bantuan mendoakan supaya oknum yang terlibat pemotongan anggaran BSPS dilaknat oleh Allah.
“Masyarakat yang menjadi objek yang rata-rata mereka orang miskin itu hari ini berdoa mudah-mudahan Allah melaknat mereka yang memang memainkan kasus ini untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.
(Ah/rilpolitik)
