SUMENEP, Rilpolitik.com – Tim Sukses (Timses) petahana Achmad Fauzi Wongsojudo pada Pilkada Sumenep 2024, Hairul Anwar membeberkan sejumlah kinerja Achmad Fauzi yang dinilai cukup baik dan berpihak terhadap rakyat selama memimpin Sumenep periode 2021-2024.
Di bidang kesehatan, Hairul mengatakan masyarakat Sumenep saat ini sudah bisa berobat secara gratis di rumah sakit manapun melalui program Universal Health Coverage (UHC). Menurutnya, melalui program tersebut, warga yang mau berobat cukup datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan menunjukkan kartu identitas berupa KTP.
“Sampeyan cukup datang ke tempat pelayanan kesehatan di mana pun di kabupaten kita ini, bahkan ke luar kabupaten cukup menunjukkan KTP Kabupaten Sumenep, anda sudah tercover,” kata Hairul dalam debat terbuka membedah visi-misi paslon Pilkada Sumenep yang diselenggarakan Radar Madura pada Selasa (24/9/2024) malam.
Anggota DPRD Sumenep itu juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menggelontorkan dana sebesar Rp 90 miliar selama 2023 untuk BPJS Kesehatan.
“Jadi anda selama punya KTP Kabupaten Sumenep, insyaallah tenang. Mau sakit model apapun, anda akan dilayani oleh petugas kesehatan. Jangan khawatir,” ujarnnya.
Namun demikian, Hairul mengakui bahwa masih ada kekurangan selama Fauzi memimpin Sumenep. Dia berjanji akan memperbaiki kekurangan tersebut.
“Dan terima kasih banyak karena sudah dikritik hingga akhirnya kita tahu bahwa memang ada yang perlu kita perbaiki,” ucapnya.
Selanjutnya, di bidang ekonomi, Hairul menyampaikan Achmad Fauzi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 21,6 persen di awal menjabat menjadi 17,6 persen saat ini. “Kemiskinan sudah lumayan turun dari 21,6 persen ke 17,6 persen. Ini peningkatan yang sangat luar biasa,” tuturnya.
Politikus PAN itu mengingatkan, APBD Sumenep sangat terbatas. Dia mengakui daya beli masyarakat turun. Namun, hal itu juga terjadi di daerah lain. Justru menurut Hairul daya beli masyarakat Sumenep masih mending ketimbang daerah lain.
Di sisi lain, Hairul mengakui daya beli masyarakat turun. Namun, katanya, Sumenep bukan kabupaten satu-satunya. Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat juga terjadi di semua daerah. Dia juga menuturkan, APBD Sumenep terbatas.
“Di kabupaten mana yang tidak sekarang turun daya beli? Semuanya turun semua. Cuma yang kita masih lumayan. Karena dengan APBD yang sangat terbatas ini, ingat lho ya APBD kita sangat terbatas sekali. Bukan kita punya uang banyak seperti kabupaten mana, ndak. APBD kita terbatas,” ungkapnya.
(Ah/rilpolitik)