DaerahPolitik

Aksi Tak Ditemui, BEMSU Tuding DPRD Sumenep Penakut, Jadi Legislatif Hasil Suap

5694
×

Aksi Tak Ditemui, BEMSU Tuding DPRD Sumenep Penakut, Jadi Legislatif Hasil Suap

Sebarkan artikel ini
Aliansi BEM Sumenep menggelar aksi unjuk rasa menyoal dugaan jual beli pokir di depan Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Rabu (21/8/2024). [Foto: Ah/rilpolitik]

SUMENEP, Rilpolitik.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU) menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (21/8/2024). Aksi kali ini digelar bersamaan dengan momentum pelantikan anggota DPRD Sumenep periode 2024-2029 di Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Para demonstran menyuarakan adanya dugaan jual beli pokok pikiran (pokir) di parlemen periode sebelumnya.

Dalam aksinya, massa meminta agar anggota legislatif yang sudah dilantik di Pendopo Agung untuk keluar menemui massa dan berdiskusi. Namun, tak ada satupun dari mereka yang menemuinya.

Orator aksi, Ahyatul Karim pun menyebut anggota baru DPRD Sumenep sebagai penakut karena tidak mau menemui massa.

“Saya sebagai komando hari ini untuk menyampaikan, izinkan saya menyampaikan pada hari ini, silakan pastikan hari ini bahwa DPRD Kabupaten Sumenep penakut. DPRD Kabupaten Sumenep yang baru penakut,” teriak Ahyatul Karim dalam orasinya di atas mobil komando.

“Maka saya sampaikan hari ini kalau mau nyalon DPRD Kabupaten Sumenep jangan pakai money politics. Ini sudah buktinya, rakyat di gedung parlemen diperjualbelikan karena masa kampanye pakai uang untuk menyuap,” lanjut dia.

Ahyatul Karim mengatakan mereka penakut karena terpilih sebagai anggota DPRD Sumenep dari hasil menyuap agar mendapatkan suara. Dia pun menantang anggota parlemen untuk berdiskusi.

“Buktinya apa? Sekarang mau berbicara dengan mahasiswa tidak mau ditemui. Siapa yang berani silakan ke sini. DPRD yang baru dilantik, silakan temui mahasiswa untuk berdiskusi terkait pokok pikiran, kawan-kawan sekalian,” ujarnya.

Menurut dia, anggota DPRD Sumenep harus mengedapankan akal dan gagasannya. Tak cukup hanya karena memiliki banyak uang.

“Maka kalau ada keterwakilan dari DPRD Kabupaten Sumenep silakan maju untuk berdiskusi dengan kita. Saya sampaikan kepada masyarakat yang hadir di sini. Lihat potret yang ada di sana! DPRD yang ada di sana adalah hasil menyuap, hasil menyuap untuk mencari suara. Hasil kongkalikong untuk mencari suara. Buktinya apa? Dia tidak mau menemui mahasiswa,” teriaknya.

Baca juga:  Pamerkan Wajah Terduga PSK Tanpa Sensor, Seniman Kritik Ketua Sementara DPRD Sumenep

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumenep menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Pantauan di lokasi, massa membawa sejumlah poster yang berisi beragam kalimat tulisan tangan bernada kritik dan sindiran ke DPRD Sumenep terkait dugaan jual beli pokir.

Salah satu poster itu bertulisan, ‘Tertipu Dewan Manis Berhati Iblis. SLEBEWWW’. Ada juga ‘Pokir itu Diperjuangkan, Bukan Diperjualbelikan’. Lalu juga ada poster bertulisan ‘Pokir Omong Kosong’.

Tak hanya itu, dalam poster yang mereka bawa juga ada yang menuliskan kata-kata satire, seperti ‘Kirain Hubungan Kita yang Gak Jelas. Ternyata Pokir DPRD Sumenep Lebih Gak Jelas!!! #MahasiswaJalanan’.

(Ah/rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *