SUMENEP, Rilpolitik.com – Calon Bupati Sumenep, Ali Fikri memastikan tak akan ada jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep jika nantinya ditakdirkan menang dalam pertarungan Pilkada Sumenep 2024. Hal itu dilakukan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan bersih (good dan clean governance).
Pernyataan itu disampaikan Ali Fikri dalam debat perdana Pilkada Sumenep 2024 yang digelar KPU di Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA) pada Sabtu (26/10/2024) malam.
“Seorang bupati harus memimpin seluruh gerbongnya dan menempatkan orang-orang terbaik yang berkompetan di bidangnya dengan menggunakan merit system atau bagaimana menggunakan cara-cara yang sesuai dengan kompetensinya bisa menjabat di posisi-posisi strategis dalam membantu bupati,” kata Fikri.
Fikri memastikan, penempatan dan pengisian jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Sumenep dilakukan secara profesional sesuai dengan kapasitas yang bersangkutan.
“Harus orang-orang yang profesional itu harus ditempatkan tanpa melalui upeti-upeti atau yang lain,” tegas pria yang akrab disapa Mas Kiai itu.
Menurut dia, pengisian jabatan berdasarkan upeti hanya akan menyebabkan kekacauan lantaran posisi itu bukan diisi oleh orang-orang profesional.
“Kalau didasarkan bahwa orang menempati jabatan tertentu harus ada upeti yang paling banyak itu kemudian dia yang bisa menduduki itu, maka kita akan melihat berbagai kekacauan bahwa ada jabatan-jabatan publik dari pelayan rakyat itu yang ditempati oleh orang-orang yang tidak profesional. Dan ini mungkin terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati pendamping Ali Fikri, Unais Ali Hisyam menambahkan, implementasi good dan clean governance merupakan jaminan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Bahwa mereka dipimpin oleh orang-orang profesional, orang-orang yang berkompeten,” tutup dia.
(War/rilpolitik)