Rilpolitik.com, Jakarta – Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib Partai Demokrat di Koalisi Perubahan setelah Anies tak jadi memilih Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya.
Diketahui, Demokrat sebelumnya membongkar deal politik antara Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Anies setuju dengan Surya Paloh untuk menjadikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres Anies.
“Turut prihatin dengan nasib Demokrat. AHY sudah TURUN STANDAR dari Capres jadi Cawapres, kini bahkan DIKHIANATI,” kata Jhon Sitorus seperti Rilpolitik.com kutip dari akun X miliknya, @Miduk17 pada Jumat (1/9/2023).
Jhon Sitorus paham bagaimana perasaan AHY saat ini setelah gagal jadi Cawapres Anies Baswedan.
“Memang begitu PERIH rasanya jika TAK DIANGGAP, padahal AHY sudah RAUN2 sana sini NGEKOR ke Abas,” ujarnya.
AHY, lanjutnya harus menerima takdir karena tidak sesuai dengan kehendak Surya Paloh. “Takdir berkata lain. Jika Surya Paloh sudah BERTITAH “TIDAK”, selesai sudah,” katanya.
Jhon Sitorus mengatakan, AHY memang tidak bisa memberikan keuntungan elektoral bagi Anies.
“NASDEM sadar, partainya ditinggal konstituennya sehingga satu-satunya cara mengembalikan elektabilitas Nasdem adalah menggaet tokoh NU,” tutur Jhon Sitorus.
“AHY tak memiliki nilai jual dimata konstituen,” imbuhnya.
Kini, katanya, Demokrat harus menentukan sikap, memilih tetap bertahan atau keluar dari koalisi Anies Baswedan.
“Tetap bertahan di koalisi perubahan sebagai TIM HORE, atau keluar lalu bergabung atau mencoba membentuk koalisi baru?” tanyanya.
“Perjalanan masih panjang. Nama besar SBY tak seharusnya seredup ini, belum 10 tahun Demokrat di luar kabinet,” tukasnya.
Demokrat Bongkar Deal Sepihak Partai Nasdem
Partai Demokrat menyebut Anies Baswedan telah menyetujui kerja sama politik dengan PKB untuk mengusung duet Anies-Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat menyebut pihaknya dipaksa menyetujui kerja sama tersebut.
“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Riefky menyebut persetujuan ini diambil sepihak oleh Surya Paloh.
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh,” imbuhnya.
Demokrat juga telah mengonfirmasi Anies Baswedan soal duet dengan Cak Imin. Dia membenarkannya sehingga Demokrat mengaku seperti dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu,” katanya.
(Abn)