NasionalPolitik

Demokrat Sebut Anies Berdarah Dingin, Tapi Pengecut

6761
×

Demokrat Sebut Anies Berdarah Dingin, Tapi Pengecut

Sebarkan artikel ini
Anies Baswedan. [Dok. Instagram Anies Baswedan]

Rilpolitik.com, Jakarta – Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief tak bisa menutupi rasa kecewanya terhadap Anies Baswedan yang setuju secara sepihak memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres pendampingnya pada Pilpres 2024 mendatang.

Padahal, Anies pada 25 Agustus 2023, sudah mengirim surat yang ditulis tangan meminta kesediaan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapresnya.

Andi Arief menyebut Anies sebagai sosok pengecut. Pasalnya, Anies yang menerima keputusan berduet dengan Cak Imin hanya mengutus Sudirman Said untuk memberitahukannya kepada Demokrat dan PKS sebagai mitra Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Saya tidak menyangka @aniesbaswedan berdarah dingin tapi pengecut,” kata Andi Arief melalui akun X miliknya, @Andiarief__ pada Kamis (31/8/2023).

Partai Demokrat menyebut Anies Baswedan telah menyetujui kerja sama politik dengan PKB untuk mengusung duet Anies-Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat menyebut pihaknya dipaksa menyetujui kerja sama tersebut.

“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Riefky menyebut persetujuan ini diambil sepihak oleh Surya Paloh.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh,” imbuhnya.

Demokrat juga telah mengonfirmasi Anies Baswedan soal duet dengan Cak Imin. Dia membenarkannya sehingga Demokrat mengaku seperti dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin.

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu,” katanya.

Riefky menyebut Anies hanya mengutus Sudirman, juru bicaranya, untuk menyampaikan keputusan penting tersebut kepada Demokrat dan PKS.

“Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ungkap Riefky.

(Abn/Rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *