Rilpolitik.com, Jakarta – Pengamat terorisme, Islah Bahrawi menjawab pertanyaan netizen di X terkait sikapnya yang belakangan kerap membahas dan mengkritik Presiden Joko Widodo ketimbang membahas terorisme yang memang menjadi bidangnya.
Islah mengatakan, musuh terorisme adalah demokrasi. Bahkan, kata Islah, kelompok teroris mengharamkannya.
“Ketika ada orang yang kita anggap moderat tapi justeru ikut mendevaluasi demokrasi, apakah kita harus diam saja?” tanya balik Islah dikutip Kamis (9/11/2023).
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia itu menegaskan sikapnya melawan pengusung khilafah sejak dulu.
“Tiba-tiba ada presiden yang terpilih secara demokratis berkelakuan seperti Khalifah, memaksakan anaknya jadi penguasa berikutnya dengan cara “patgulipat” atas konstitusi demokrasi. Apakah kita harus diam saja?” tanya lagi.
Menurut Islah, tak ada gunanya memerangi terorisme kalau presidennya sendiri justru mau membegal demokrasi.
“Untuk apa kita selama ini memerangi terorisme dan Khilafah demi memapankan demokrasi kalau ternyata presiden kita juga melakukan pembuntungan terhadap demokrasi?” tegas Islah.
Islah Bahrawi belakangan ini memang diketahui sangat kritis terhadap Presiden Joko Widodo. Hal ini sejak anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Cawapres melalui otak-atik aturan di Mahkamah Konstitusi (MK).
(Abn/rilpolitik)