JAKARTA, Rilpolitik.com – Indonesia tercatat masih impor jagung untuk memenuhi kebutuhan domestik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada periode Januari-September 2024 total impor jagung mencapai 967,9 ribu ton dengan nilai US$ 247,9 juta atau Rp 3,89 triliun (kurs Rp 15.700). Volume itu naik 0,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Indonesia mengimpor jagung sebesar 967,9 ribu ton atau senilai US$ 247,9 juta,” tulis bahan paparan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (28/10/2024).
Impor terbanyak berasal dari Argentina dengan porsi 639,44 ribu ton atau senilai US$ 172,68 juta. Disusul Brasil dengan 256,83 ribu ton atau senilai US$ 66,09 juta dan Pakistan sebanyak 13,07 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 3,47 juta.
“Ini tentunya menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dari pasar domestik,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang 2024 diperkirakan mencapai 15,21 juta ton. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 0,43 juta ton dibandingkan 2023.
“Sehingga 2023 itu total produksi sepanjang tahun 14,77 juta, di 2024 ini diperkirakan 15,21 juta ton,” jelas Amalia.