NasionalPolitik

Gibran Bikin Elektabilitas Prabowo Anjlok

5123
×

Gibran Bikin Elektabilitas Prabowo Anjlok

Sebarkan artikel ini
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. [Dok. Instagram Partai Golkar]

Rilpolitik.com, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika Indonesia merekam adanya penurunan elektabilitas Prabowo Subianto setelah mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres pendampingnya.

Hal itu terungkap dalam survei terbaru Charta Politika yang digelar pada 26-31 Oktober 2023.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengungkapkan, berdasarkan survei pada 13-17 Oktober 2023, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar secara head to head mencapai 9,8 persen, yakni 49,4 persen berbanding 39,6 persen.

Namun, dalam survei terbaru, setelah Prabowo mengumumkan Gibran sebagai cawapresnya, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar secara head to head justru semakin menipis menjadi 3,6 persen yakni masing-masing mendapatkan elektabilitas 44,4 persen dan 40,8 persen.

Yunarto mengatakan, terpilihnya Gibran sebagai Cawapres justru menjadi beban bagi Prabowo. Sebab, putra Presiden Joko Widodo itu justru membuat elektabilitas Prabowo jeblok.

“Meskipun Mas Gibran dengan pede mengatakan, ‘tenang Pak Prabowo, saya ada di sini’ tapi ternyata kalau kita baca secara elektoral malah secara statistik, secara kunatitatif, malah menjadi beban buat Pak Prabowo,” kata Yunarto dalam rilis survei hari ini, Senin (6/11/2023).

Tak hanya itu, Yunarto membeberkan, posisi Gibran sebagai bacawapres juga mengurangi segmen pendukung Anies Baswedan yang akan memberikan suaranya kepada Prabowo.

“Pemilih Mas Anies yang tadinya mayoritas ini memilih Pak Prabowo ini mulai ragu, sebagian ke Mas Ganjar, tidak banyak, tetapi lebih banyak lagi ke undecided voters,” ujar dia.

Menurut Yunarto, hal ini tidak mengagetkan karena pemilih Anies adalah kelompok yang bisa disebut anti atau berseberangan dengan sosok Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, mereka cenderung enggan memilih Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi.

“(Mereka) mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo di-endorse Pak Jokowi, tapi ketika menggandeng anaknya, kena dengan isu politik dinasti dan lain-lain, itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo,” ujar Yunarto.

Baca juga:  Prabowo Blak-blakan Memohon Warga Jateng Pilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *