SUMENEP, Rilpolitik.com – Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Prenduan, Nyai Hj Najma Hidayati Hammam meminta maaf secara terbuka atas voice note (VN) atau pesan suara dirinya yang mengandung unsur fitnah terhadap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep nomor 1 KH Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (FINAL).
Dalam pesan suara sebelumnya yang menyebar di banyak platform media sosial dan WhatsApp, Najma menyebut tim Mas Kiai, sapaan akrab KH Ali Fikri, menyebar uang menjelang hari pencoblosan Pilkada Sumenep 27 November mendatang. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Jeddung, Kecamatan Pragaan dengan jumlah nominal Rp25 ribu per orang.
Kini, Najma akhirnya meralat ucapannya dan meminta maaf terhadap para kiai, ulama dan tim pemenangan serta para pendukung Mas Kiai di Pilkada Sumenep. Ia mengakui bahwa pesan suara yang beredar itu adalah dirinya.
Namun, dia mengaku tak bermaksud untuk mencemarkan nama baik para ulama dan kiai pendukung tim paslon FINAL. Dia berdalih pesan suara itu dibuat dirinya saat bangun tidur.
“Ini murni saya lakukan, maaf saat saya bikin VN langsung baru bangun tidur denger VN dari orang lain saya langsung bikin VN dengan tujuan internal teman-teman tim pemenangan 02 bukan untuk disebarkan kemana-mana. Kemudian, ini tersebar menjadi tersebar ntah siapa yang menyebarkan,” kata Najma dalam sebuah video dikutip pada Senin (25/11/2024).
“Saya tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan ajunan para tim, terurama Bapak Haji Hasbi selaku Ketua Tim (FINAL) di Pragaan dan seluruh tim yang sudah datang ke sini, saya tidak ada maksud untuk mencemarkan nama baik, menyinggung, menyakiti hati ajunan semua. Ini murni karena kedhoifan saya, kefakiran saya,” imbuhnya.
Sebab itu, Najma meminta maaf atas pesan suara yang bermuatan fitnah terhadap para kiai dan ulama pendukung Paslon FINAL.
“Dengan setulus hati saya minta maaf dhohiron wa bathinan. Semoga gusti Allah juga memaafkan semua kesalahan dan dosa2 saya akibat ketidaktahuan saya, kefakiran saya,” ucapnya.
Sebelumnya, Najma melalui pesan suara menyebut ada temuan Paslon 01 bagi-bagi uang di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan. Dia meminta para ibu nyai dan tim pemenangan Paslon FAHAM (Achmad Fauzi Wongsojudo-Imam Hasyim) untuk waspada. Pesan suara itu kemudian tersebar luas dan diglorifikasi oleh para buzzer politik.
“Ada temuan bahwa 01 ini bagi-bagi duit di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan. Per orang per kepala Rp25 ribu. Hati-hari dan waspada, ini bisa menyeluruh se kabupaten,” katanya.
Dia kemudian menyindir para ulama dan kiai pendukung FINAL. Menurutnya, apa yang diorasikan selama ini dan nyanyian tolak uang yang sering dilantunkan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Tidak demikian dalam prakteknya. Yang katanya orasi-orasi para alim ulama itu, para kiai2-kiai pendukungnya bahwa paslon 1 tidak akan bagi-bagi uang karena memang tidak punya uang katanya, tapi ternyata paslon 1 kenyataannya juga bagi-bagi uang. Ini terjadi di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan,” ujarnya.
(Ah/rilpolitik)