Rilpolitik.com, Sumenep – Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Indra Wahyudi menegaskan pihaknya akan segera mencopot seluruh baliho Partai Demokrat bergambar bakal Capres Anies Baswedan yang tersebar di Seluruh Kabupaten Sumenep.
Pernyataan itu disampaikan Indra merespon masih adanya sejumlah baliho Demokrat bergambar Anies Baswedan di Sumenep pasca partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menarik dukungannya terhadap Anies Baswedan pada 1 September 2023.
Indra mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh kader dan caleg Demokrat di Sumenep untuk mencopot seluruh baliho Demokrat bergambar Anies Baswedan. Ia menegaskan Demokrat Sumenep tegak lurus dengan DPP untuk mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan.
“Soal baliho kemarin saya sudah memanggil seluruh kader Demokrat, termasuk juga caleg-caleg Demokrat. Artinya kita sepakat, kita setuju dan serentak dengan DPP, satu garis komando. Artinya untuk baliho-baliho yang bergambar Anies Baswedan itu sebaiknya diturunkan,” kata Indra kepada Rilpolitik.com pada Selasa (5/9/2023).
Namun, katanya, keterbatasan waktu dan tenaga tidak mampu menurunkan semua baliho dalam waktu yang singkat. Hal ini karena jumlah baliho yang akan diturunkan tidak sedikit.
“Ya ini bentuk semangatnya teman-teman ini. Ini bukan tidak diturunkan tapi bentuk semangatnya teman-teman kader demokrat yang menginginkan upaya perubahan sehingga mereka banyak bikin baliho di mana-mana. Sehingga tidak cukup waktu untuk menurunkan semuanya,” ujarnya.
Ia memastikan Sumenep akan bersih dari baliho Demokrat bergambar wajah Anies Baswedan dalam waktu dua sampai tiga hari ke depan.
“Kemungkinan, dua hari, tiga hari ke depan ini sudah diturunkan semuanya. Itu kadung banyaknya baliho,” tutur Indra.
“Makanya ini bukti bahwa kader Demokrat ini benar-benar militan untuk memperjuangkan perubahan. Meski fakta lain itu sudah berkata bahwa ya itu kan urusan pusat yang lebih paham bahwa di pusat itu ternyata Anies Baswedan itu melangkahi komitmen politik yang sudah dibangun melalui piagam tiga partai koalisi besar itu dengan mengambil dalam tanda kutip orang baru, Muhaimin sebagai bacawapresnya,” lanjutnya.
Indra kembali menegaskan pihaknya sudah mulai menurunkan baliho partainya yang ada gambar Anies sejak DPP Partai Demokrat memutuskan mencabut dukungannya.
“Jadi sekali lagi, terkait dengan baliho, insyaallah satu dua hari ini sudah diturunkan semuanya. Gitu ya. Bukan tidak diturunkan, tetapi sudah diturunkan dari kemarin, hanya saja mungkin tidak cukup waktu dan tenaga karena saking banyaknya baliho-baliho yang tersebar itu,” pungkasnya.
Demokrat Sumenep Belum Copot Semua Baliho Anies
Diberitakan sebelumnya, sejumlah baliho Partai Demokrat bergambar Anies Baswedan masih belum dicopot di Kabupaten Sumenep meskipun pengurus DPP sudah memutuskan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan. Baliho tersebut salah satunya berada di traffic light Kecamatan Batuan, Sumenep, tepatnya sebelum kampus Uniba Madura.
Pantauan Rilpolitik.com pada Selasa (5/9/2023) pagi, baliho berukuran besar itu merupakan milik Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep Suhartono.
Pada baliho tersebut, foto Suhartono mejeng pada bagian bawah baliho. Lalu di atasnya, terdapat foto Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Tangan Anies dan AHY bersatu membentuk segitiga sebagai simbol lambang Partai Demokrat yang berbentuk segitiga mercy.
Kemudian, terdapat tulisan pada baliho tersebut yang berbunyi: “Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik”.
Salah satu warga sekitar mengaku tidak tahu alasan baliho tersebut belum dicopot. Padahal, baliho lain dari kader Demokrat sudah dicopot sebelumnya.
“Kurang tau ya. Padahal sebelumnya di sini juga ada baliho dari caleg Demokrat dan itu dicopot. Nggak tau yang ini kok belum (dicopot),” tuturnya.
Hubungan Partai Demokrat dengan Anies Baswedan memang sedang memanas setelah bersama hampir setahun dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Penyebabnya, Anies sebagai Capres usungan Koalisi Perubahan membuat kesepakatan sepihak tentang sosok bakal Cawapres pendampingnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres. Padahal, PKB bukan bagian dari Koalisi Perubahan.
Partai Demokrat pun merespon keras keputusan Anies itu dengan mencabut dukungannya dan keluar dari Koalisi Perubahan.
Langkah tersebut langsung direspon oleh kader Demokrat seluruh Indonesia dengan mencopot baliho bergambar Anies.
(Abn/Rilpolitik)