Rilpolitik.com, Jakarta – Nama budayawan Butet Kartaredjasa sempat trending topic di Twitter beberapa waktu lalu. Gara-garanya, ia diduga menyindir bakal calon presiden tertentu lewat puisi di acara puncak Peringatan Bulan Bung Karno yang digelar PDI Perjuangan pada Sabtu (24/6/2023).
Puisi Butet dianggap menyindir Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dengan sebutan capres pandir dan hobi menculik. Sebab itu, para pendukung kedua capres itu banyak yang marah dan menyerang balik Butet.
Serangan bertubi-tubi terhadap Butet membuat gerah pendukung Ganjar Pranowo, bakal capres usungan PDIP. Akun Twitter @ch_chotimah2 yang diketahui merupakan pendukung keras Jokowi dan Ganjar akhirnya mengungkit kembali puisi politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang kerap menyindir Jokowi selama musim kampanye Pilpres 2014 dan 2019.
“Pendukung Prabowo dan Anies tidak pernah ngaca!!! #MenolakLupa #PrabowoBukanJokowi,” katanya, hari ini, Selasa (27/6/2023).
Ia membandingkan respon pendukung Prabowo dan Anies terhadap puisi Fadli Zon sebelum-sebelumnya yang dinilai kerap menyerang Jokowi.
“Saat kader Prabowo si @fadlizon bikin byk puisi menyindir, menghina dan kurang ajar sama presiden Jokowi, pendukung Prabowo dan Anies tertawa bahagia dan bangganya bukan main,” ujarnya.
“Giliran kemarin Budayawan Butet kartaredjasa bikin puisi nyindir Anies dan Prabowo, pendukungnya ga terima dan ngamuk2, termasuk Fadli Zon,” imbuhnya.
Husnul menyebut pendukung Anies dan Prabowo bermental lemah. “Suka nabok giliran dibalas cuma dicubit, ngamuk2, kaum lemah,” tandasnya.
Husnul dalam postingannya turut menyertakan video Fadli Zon membacakan puisi karangannya sendiri yang berjudul, “Mau Saya Tabok Rasanya”. Puisi tersebut Fadli Zon bacakan dalam sebuah acara di Balikpapan, Kalimantan Timur pada November 2018 lalu.
Fadli membuat puisi tersebut dalam perjalanan dari Jakarta ke Balikpapan sebagai respon atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin menabok pihak penyebar hoax PKI.
Berikut ini bunyi puisi Fadli Zon:
Mau Saya Tabok Rasanya
Mau saya tabok rasanya
ketika kau enteng berdusta
soal dana gempa hingga esemka
Mau saya tabok rasanya
ketika kau seenaknya naikkan harga
menyusahkan jutaan rumah tangga
Mau saya tabok rasanya
ketika kau impor beras dan gula
petani hancur panen derita
Kini kau gadai lagi negara
ekonomi makin liar liberal buta
asing caplok semua bidang usaha
Mau saya tabok rasanya
agar kau lihat realita
bukan fatamorgana