JAKARTA, Rilpolitik.com – Keberadaan anak bungsu Presiden Joko Widodo sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep kini menjadi tanda tanya usai disorot publik di media sosial karena diduga menerima gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi.
Kabar Kaesang diduga menerima gratifikasi bermula ketika istrinya, Erina Gudono, memamerkan foto jendela pesawat yang diduga jet pribadi di media sosial.
Terbaru, KPK mengaku tidak tahu keberadaan Kaesang ketika hendak dipanggil untuk diklarifikasi terkait dugaan menerima gratifikasi jet pribadi.
Sejumlah elite PSI pun bungkam terkait keberadaan suami Erina Gudono itu. Padahal, partai ini biasanya paling berisik jika ada dugaan korupsi yang menjerat kader partai lain.
Pegiat media sosial, Jhon Sitorus menanggapi sikap bungkam elite PSI. Dia menyebut PSI seperti monyet kekenyangan ketika ditanya soal keberadaan Kaesang. Dia curiga PSI dan Kaesang bersekongkol untuk saling menutupi.
“Hanya dua pilihan bagi PSI saat ditanya soal Kaesang. TIDAK TAHU atau DIAM sama sekali. Maka dalam beberapa hari ini PSI bagai MONYET KENYANG, cuma bisa garuk-garuk kepala dan perut,” kata Jhon Sitorus melalui akun X @JhonSitorus_18 pada Selasa (3/9/2024).
Jhon menyebut sikap PSI yang tidak tahu keberadaan ketua umumnya jelas bohong. “Terlalu aneh memang, bagaimana bisa sebuah partai politik seperti PSI bisa tidak tahu keberadaan Ketua Umumnya? Jelas BOHONG,” ujarnya.
Jhon meyakini Kaesang sudah konsolidasi dengan pengurus elite PSI terkait dugaan persoalan hukum yang akan dihadapinya.
“Tidak mungkin mereka tidak konsolidasi atas rasa PANIK yang sedang terjadi atas marahnya rakyat atas gaya hidup Ketua Umum dan Istrinya saat bangsa sedang tidak baik-baik saja,” katanya.
“Seorang ketua umum partai pasti akan memberi arahan, meskipun sedang jauh di Amerika sambil menikmati Roti Rp 400.000 saat anak2 papua KELAPARAN,” sambungnya.
Dia mengatakan, sikap pengurus PSI yang bungkam jelas sudah terorganisir. Sebab itu, jawaban mereka selalu kompak mengaku tidak tahu saat ditanya keberadaan Kaesang.
“Saya melihat ada upaya SEKONGKOL antara PSI dan ketua umumnya agar tidak terlalu banyak bicara, minimal DIAM karena ketua umumnya sedang dalam kondisi MEMALUKAN,” ucapnya.
“Tidak ada joget2, tidak ada usah utk TENGIL dan semua serba mengelak. Moral partai ini sedang HANCUR dan JATUH karena terlalu hanyut MENCEBOKI Jokowi sekeluarga,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Jhon mengatakan pilihan bagi PSI saat ini hanya satu, yaitu mengganti ketua umumnya dan kembali ke khittahnya yang anti Neo Orde Baru, Nepotisme, Korupsi dan meneladankan politik yang bersih dan cerdas
“Toh, Jokowi effect juga tak memiliki efek berarti yang signifikan. Nilai2 JOKOWISME mesti direvisi agar PSI tidak berhaluan pada figur, tapi nilai Pancasila dan UUD 1945 itu sendiri,” tegas dia.
“PSI, yuk cari ketua umummu. Bantu wujudkan pemberantasan Korupsi dengan mendukung KPK mencari Kaesang. Kalo masih diam, jangan2 kalian emang kebangia juga? Nah lhoo,” pungkas Jhon.
(War/rilpolitik)