Rilpolitik.com, Jakarta – Pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad ikut mengomentari pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep yang mengaku tidak tahu Orde Baru (Orba) dengan dalih dirinya masih kecil saat rezim itu berkuasa. Menurut Goenawan, pernyataan Kaesang itu tak dapat dibenarkan.
“Kaesang benar: semasa Orde Baru, dia belum lahir. Tapi tak berarti dia bisa dibenarkan jika ia tak tahu tindakan represif rezim masa itu,” kata Goenawan Mohamad melalui akun X resminya pada Kamis (30/11/2023).
Goenawan mengatakan, sebagai ketua umum partai politik yang mungkin saja lolos parlemen pada Pemilu 2024, Kaesang harusnya paham tentang sejarah perjalanan bangsa. Apalagi dia bukan lagi sebagai anak remaja.
“Terutama jika ia — yang bukan remaja lagi – jadi ketua Partai yang mungkin masuk Parlemen dan bikin undang-undang,” ujarnya.
Menurut Goenawan, sejarah itu penting dipelajari untuk diambil hikmahnya agar bisa lebih baik ke depan.
“Masa lalu itu penting dipelajari, nak, untuk mengenal kesalahan dan mendapatkan inspirasi,” kata dia.
“Maka meskipun kita tak lahir di abad ke-19, kita belajar ttg sebab2 pembrontakan Diponegoro — dan dengan itu mencintai keadilan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Goenawan berharap Indonesia ke depan tidak dipimpin oleh orang yang tidak paham sejarah bangsanya sendiri.
“Janganlah bangsa ini dipimpin orang yang tak tahu sejarah,” tukasnya.
Sebelumnya, Kaesang mengaku tidak tahu Orde Baru. Sebab, dia masih kecil saat rezim Soeharto itu berkuasa. Pernyataan itu disampaikan merespon kritik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini mulai bertingkah seperti Orde Baru.
“Definisi Orde Baru tuh kayak gimana? Saya nggak tahu. Saya sendiri tidak mengalami karena waktu itu masih kecil,” kata Kaesang pada Rabu (29/11/2023).
(If/rilpolitik)