NasionalPolitik

PSI Seharusnya Tiru Nasdem yang Dulu untuk Lolos ke Senayan

6650
×

PSI Seharusnya Tiru Nasdem yang Dulu untuk Lolos ke Senayan

Sebarkan artikel ini
Partai Solidaritas Indonesia. [Dok Twitter Sigit]

Rilpolitik.com, Jakarta – Loyalis Ganjar Pranowo, Chusnul Chotimah mengatakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seharusnya belajar dari Partai Nasdem pada periode 2014 dan 2019. Saat itu, katanya, suara Nasdem langsung melesat dan lolos ke Senayan dalam debut pertamanya pada 2014 lalu.

“PSI seharusnya belajar seperti Nasdem di 2014 dan 2019, bukan belajar seperti Nasdem di saat ini,” kata Chusnul melalui akun Twitternya, @ch_chotimah2 pada Kamis (24/8/2023).

Naiknya suara Nasdem, kata Chusnul, tak lepas dari kegigihan partai besutan Surya Paloh itu dalam mendukung dan memenangkan Joko Widodo sebagai presiden 2014 dan 2019.

“#MenolakLupa bagaimana dulu Nasdem sebagai partai baru suaranya naik begitu tinggi Karena terdepan bukan hanya dalam hal mendukung Jokowi tapi dalam hal berjuang agar Jokowi menang,” ujar Chusnul.

Menurut Chusnul, perjuangan Nasdem memenangkan Jokowi telah berhasil merebut hati para pemilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memilih Nasdem.

“Hasilnya banyak pemilih Jokowi yang bukan pemilih PDIP jatuh hati pada Nasdem,” tegas Chusnul.

Ia menyayangkan sikap PSI yang tidak konsisten dalam menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024.

Justru yang terjadi, lanjut Chusnul, PSI malah memilih dekat dengan Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“PSI sudah benar di awal paling depan mendukung Ganjar, akhirnya banyak pendukung Ganjar yang jatuh hati, tapi sayang PSI tidak konsisten, resmikan dukungan ke Ganjar aja belum, PSI malah mendekati Prabowo yang merupakan lawan pak Jokowi selama ini, capres yg selama ini merangkul kaum intoleran,” kata Chusnul.

Akibatnya, kata Chusnul, banyak pendukung, kader dan calon legislatif dari PSI mengundurkan diri gara-gara sikap PSI yang abu-abu bahkan cenderung dekat dengan Prabowo.

Baca juga:  Prabowo, Roosevelt dan Job For All

“Ini mirip dengan Nasdem yang sekarang, yang lebih memilih Anies antitesa Jokowi. Padahal ada Ganjar penerus Jokowi.

“Kini Nasdem sudah nggak dianggap, dan sepertinya PSI akan menyusul,” tukasnya.

Diketahui, PSI telah membatalkan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Keputusan tersebut sesuai dengan hasil musyawarah 38 DPW PSI yang dibacakan pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta pada Selasa (22/8/2023) malam.

Kini, PSI merekomendasikan untuk menyerap ulang aspirasi rakyat.

Dukungan PSI kepada Ganjar sebelumnya didapat melaluh hasil Rembuk Rakyat. PSI pun langsung mendeklarasikan Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024.

(Abn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *