Rilpolitik.com, Jakarta – Masalah kelangkaan pupuk menjadi perbincangan dalam debat capres perdana yang berlangsung pada Selasa (12/12/2023) malam.
Hal itu berawal dari pertanyaan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kepada Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo terkait kelangkaan pupuk di Jawa Tengah.
Ganjar diketahui merupakan Gubernur Jawa Tengah dua periode yang jabatannya baru berakhir pada 5 September 2023 lalu.
Menjawab pertanyaan Prabowo itu, Ganjar menyebut bahwa masalah kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, melainkan di seluruh Indonesia.
Salah satu penyebabnya adalah kuota pupuk subsidi untuk petani dibatasi oleh pemerintah pusat.
Selain itu, perlu adanya pembenahan data petani agar pupuk bersubsidi bisa didistribusikan secara tepat sasaran. Selama ini, kata Ganjar, data petani di Indonesia tidak jelas.
Sejurus dengan itu, Presiden Joko Widodo langsung gerak cepat (gercep) berkunjung ke Jawa Tengah menemui para petani, tepatnya di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu (13/12/2023).
Kepada para petani, ayah dari cawapres pendamping Prabowo, Gibran Rakabuming Raka ini langsung menjanjikan penambahan besaran subsidi pupuk.
“Subsidi pupuknya akan saya tambah. Karena supply pupuknya juga ada,” kata Jokowi dilansir siaran pers Sekretariat Presiden.
Terkait besarannya, Jokowi mengaku masih akan berkomunikasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
“Nanti saya akan umumkan kalau saya sudah (bertemu) Menkeu. Sebentar, semuanya itu dihitung,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan penambahan besaran subsidi pupuk ini juga harus melalui proses di DPR RI.
“Pak Menteri Pertanian hitung dulu. Memang prosedurnya seperti itu. Minta persetujuan dari DPR RI. Baru Menteri Keuangan bisa menambah,” lanjutnya.
Jokowi juga mengatakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan mengontrol persoalan pupuk di lapangan. Tujuannya agar tidak ada persoalan pupuk lagi.
“Tapi saya janji pupuk akan ditambah subsidinya. Urusan pupuk karena saya saya ini ngerti Pak Menteri Pertanian itu juga bekas BPL, saya juga tiap hari masuk ke sawah, ke desa untuk bertanya kepada petani,” ungkap Jokowi.