JAKARTA, Rilpolitik.com – Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda menanggapi keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta 2024. Dia menilai keputusan tersebut blunder.
“Saya melihatnya memang yang pertama ini kegamangan ya. Kegamangan teman-teman PKS internal, yang semestinya ini konsumsi internal PKS sendiri lah, tapi terpublish karena saya nggak tahu persis karena yang pertama kan pengumuman Pak Sohibul Iman saja, dikoreksi 2 hari berikutnya oleh Presiden PKS. Itu artinya ada kegamangan,” kata Huda kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).
Huda menyebut keputusan PKS memasangkan Anies dengan Sohibul blunder karena dapat menutup komunikasi partai lain untuk berkoalisi.
Sebagai informasi, Sohibul Iman merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS. Sementara Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2024.
“Problem ikutannya adalah lalu langsung memasangkan antara pasangan Mas Anies dan Mas Sohibul Iman. Di mata saya sih blunder menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan membangun poros koalisi ini,” ujar Huda.
Huda menyebut sejauh ini ada dua nama yang dipertimbangkan partai untuk maju Pilkada, yakni Anies Baswedan dan Menaker Ida Fauziyah. Ia menyebut pihaknya masih mendalami semua kemungkinan.
“Kebetulan di desk pilkada DPP (PKB) sendiri itu masih ada 2 nama yang terus kami simulasikan, ada Mas Anies, ada Mba Ida Fauziyah Menaker sekarang yang kebetulan lolos juga dari Dapil DKI Jakarta,” ujar Huda.
“Jadi memang kami masih dalam proses itu. Tahapannya kan setelah kami dapat dokumen dari DPW PKB DKI, sedang kami jadwalkan untuk melakukan UKK (uji kompetensi dan kelayakan) termasuk dua-duanya Mba Ida Fauziah juga belum kita UKK, nanti akan kita barengkan dengan Mas Anies Baswedan,” imbuhnya.