Rilpolitik.com, Jakarta – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto kerap mengasosiasikan diri sebagai penerus Presiden Joko Widodo dalam menghadapi pertarungan Pilpres 2024 mendatang.
Janji meneruskan kerja-kerja Jokowi itu sering Prabowo sampaikan dalam beberapa kesempatan.
Selain itu, tim kampanye Prabowo Subianto juga banyak memasang baliho bergambar foto Prabowo bersama Jokowi. Hal ini tentu untuk mendapatkan citra Prabowo sebagai penerus Jokowi.
Padahal, Prabowo merupakan rival politik Jokowi dalam dua kali Pilpres sebelum akhirnya memilih bergabung menjadi Menteri Pertahanan setelah kalah pada 2019 lalu.
Terbaru, Prabowo mengubah nama koalisi pendukungnya dari semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju. Perubahan nama ini, kata Prabowo, sebagai bentuk komitmen untuk melanjutkan kinerja Jokowi.
Koalisi Indonesia Maju sendiri merupakan nama koalisi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Nama itu kemudian diambil sebagai nama kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yaitu Kabinet Indonesia Maju setelah dinyatakan menang pada Pilpres 2019.
Loyalis Presiden Joko Widodo, Chusnul Chotimah mengaku kasian dengan Prabowo. Ia menyebut Prabowo tak punya gagasan meskipun sudah berkali-kali maju Pilpres.
“Kasian, sudah berkali-kali ikut pilpres bisanya main catut, nggak punya gagasan sendiri,” kata Chusnul melalui akun X resminya, @ch_chotimah2 pada Selasa (29/8/2023).
Menurut Chusnul, Prabowo adalah sosok yang kontras dengan Jokowi. Ia mencontohkan sikap Jokowi yang anti terhadap kelompok radikal. Hal ini, kata Chusnul, berbeda dengan Prabowo yang justru merangkulnya.
“Ngaku penerus Jokowi tapi merangkul kelompok radikal. Padahal, Jokowi sendiri tegas pada mereka,” ujar dia.
Chusnul menilai cara berpolitik Prabowo yang suka mengasosiasikan diri sebagai penerus Jokowi itu menunjukkan Prabowo sebagai capres yang tidak memiliki harga diri.
“Capres kok nggak punya harga diri,” tukas Chusnul.
Prabowo Umumkan Perubahan Nama Koalisi
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan perubahan nama koalisi pendukungnya dari sebelumnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Perubahan nama itu Prabowo sampaikan saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta pada Senin (28/8/2023).
Prabowo mengungkapkan alasan perubahan nama tersebut sebagai bentuk komitmen untuk melanjutkan program dan kinerja Presiden Joko Widodo.
“Sepenuh hati, saya ingin teruskan perjuangan beliau (Jokowi),” kata Menteri Pertahanan RI itu.
Pergantian nama koalisi ini, jelas Prabowo, dilakukan secara spontan, sesaat sebelum dirinya naik mimbar memberikan sambutan.
“Bersama tim kita tadi ketua umum berembuk meski sebentar, kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” tutur Prabowo.
(Abn/Rilpolitik)