Rilpolitik.com, Sumenep – Pembangunan ulang Tugu Pongbaru di Sumenep menuai kritik hingga cibiran dari netizen. Mereka menilai tugu tersebut tak ada urgensinya bagi masyarakat.
Menurut mereka, masyarakat tidak butuh tugu, yang mereka butuhkan adalah jalan yang bagus, fasilitas kesehatan yang memadai, dan lain-lain.
Selain itu, netizen menilai anggaran untuk pembangunan ulang Tugu Pongbaru itu juga terlalu mahal.
Diketahui, anggaran untuk pembangunan ulang Tugu Pongbaru yang terletak di Simpang Empat, Desa Pangarangan, Kota Sumenep itu mencapai Rp199 juta yang bersumber dari DPA APBD Tahun Anggaran 2023.
Dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Rabu (8/11/2023), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Arif Susanto menjawab singkat alasan pembangunan ulang tugu tersebut.
Arif saat dikonfirmasi hanya mengirimkan dua tautan berita media online yang berisi informasi kejadian kecelakaan lalu lintas yang menabrak tugu lama Pongbaru. Pada berita itu, kecelakaan diketahui terjadi pada 17 Agustus 2021 silam.
Menurut Arif, kecelakaan tersebut menjadi salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Sumenep membangun ulang Tugu Pongbaru.
“Itu (kecelakaan) kejadian yang kedua. Dan ini salah satu alasannya,” kata Arif.
Saat ditanya terkait anggaran yang oleh netizen dianggap terlalu mahal, Arif mengatakan bahwa lampu yang dipakai pada tugu baru tersebut, bukan lampu biasa. Selain itu, sistem pengecorannya pun disebut menggunakan bored pile.
“Lampu kami bukan lampu selang biasa dan bergaransi 1 tahun. Sistem pengecorannya pun dengan bore pile,” jelasnya.
Arif pun meminta agar melihat langsung Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek tersebut. Namun, saat diminta agar RAB-nya dibagikan, Arif menyatakan tak perlu melihat RAB-nya untuk mengetahui apakah anggaran pembangunan tugu baru itu masuk akal atau tidak.
Arif justru mengirimkan foto hasil tangkapan layar harga lampu hias taman dari sebuah marketplace. Dari tangkapan layar itu, terlihat harga lampu hias sebesar Rp115.600.000 (Seratus lima belas juta enam ratus ribu rupiah).
“Kalau sampeyan teknik pasti paham, mas. Ndak usah lihat RAB udah ketahuan. Sekarang udah canggih, mas. Saporana (mohon maaf),” ujarnya.
Jurnalis Rilpolitik.com berusaha untuk mengkonfirmasi bahwa lampu hias yang dipakai pada Tugu Pongbaru itu sesuai dengan foto tangkapan layar yang ia bagikan. Namun, Arif tidak merespon. Ia hanya membalas ucapan terima kasih kami dengan stiker bertuliskan, “Sami-sami”.
(Abn/rilpolitik)