Rilpolitik.com, Jakarta – Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus mengungkit kembali video lawas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat debat capres bersama Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Dalam video yang dibagikan melalui akun Twitter Jhon Sitorus @Miduk17, Prabowo menyebut pertahanan Indonesia sangat rapuh dan lemah.
“Memang bidang saya adalah pertahanan keamanan. Saya pelajari ilmu perang. Ribuan tahun sejarah perang saya pelajari. Takhnologi saya masih kuasai pak. Saya tahu jarak-jarak peluru kendali. Saya berpendapat kekuatan pertahanan kita sangat rapuh dan lemah,” kata Prabowo ke Jokowi dalam acara debat capres pada 2019 lalu.
Jhon Sitorus mengatakan apa yang dilakukan Prabowo saat ini berbanding terbalik dengan yang ia gembar-gemborkan sebelumnya terkait pertahanan Indonesia.
Prabowo, kata Jhon Sitorus, justru tak bisa berbuat apa-apa setelah dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertahanan RI.
Jhon Sitorus tertawa melihat kinerja Prabowo Subianto yang disebut hanya bisa beli alat pertahanan bekas.
“Dulu ayah Bowo KOAR2 kalo Pertahanan Indonesia Lemah. Begitu diberi jabatan Menteri Pertahanan, cuma bisa BELI INI, BELI ITU,” kata pendukung keras Ganjar Pranowo itu.
“Mana RONGSOKAN lagi…ngoahahahaha,” imbuh Jhon Sitorus disertai emoji tertawa.
Sebelumnya, Prabowo membeli 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dengan biaya USD792 juta atau setara hampir Rp12 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per USD).
Pembelian jet tempur bekas ini menuai kritik dari DPR RI. Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin berpendapat lebih baik Kementerian Pertahanan membeli jet tempur baru ketimbang membeli pesawat bekas.
Apalagi, menurutnya, usia jet bekas yang dibeli Indonesia itu hanya tersisa 10 tahun lagi. Sebab, Angkatan Udara Qatar membeli dari Perancis pada akhir 1980-an.
“Masalahnya, pesawat Mirage 2000-5 tersebut dibeli oleh AU Qatar dari Perancis pada akhir tahun 1980-an. Artinya, usianya sudah menginjak tiga dekade dan tersisa hanya 10 tahun untuk penggunaan,” kata TB Hasanuddin.
Ia pun mengkalkulasi harga per unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas adalah sekitar USD66 juta/unit.
Selain itu, ia mengatakan banyak pilihan jet tempur baru mendekati angka USD66 juta. Di antaranya Super Hornet (USD67 juta/unit), F-35A (USD77 juta/unit), Gripen (USD85 juta/unit), atau F-15 EX (USD87 juta/unit).
“Dengan anggaran USD792 juta atau hampir setara Rp12 triliun yang dialokasikan Kemhan untuk membeli Mirage 2000-5, Indonesia bisa mendapatkan hampir 1 skuadron jet tempur F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru,” kata dia.
“Jika memungkinkan ditambah USD 150 juta, kita bisa dapat 1 skuadron full F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru,” tambahnya.
Hasanuddin menyatakan jet tempur Mirage yang akan dibeli Indonesia hanya mendapat dukungan servis selama tiga tahun awal. Setelahnya, tujuh tahun berikutnya harus membayar mahal.
“Biaya perawatan pesawat tempur tidak murah, apalagi pesawat usia tua, apakah anggaran kita sudah siap?” kata dia.