SUMENEP, Rilpolitik.com – Dewan Pembina Relawan Infant Gibran (Brigib) Sumenep, Fauzi As menduga bahwa dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan minyak dan gas (Migas) di Kabupaten Sumenep hanya menguntungkan orang-orang di lingkaran kekuasaan.
Fauzi menduga adanya yayasan dan kelompok tersembunyi yang diduga terkait dengan lingkaran kekuasaan sebagai penerima dana tersebut.
Kendati demikian, pengusaha muda itu masih belum bisa menjelaskan detail temuannya itu. Dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan kajian mendalam sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.
“Kami sedang menelaah dan mempelajari, tentang dugaan adanya permainan dana CSR dari perusahaan migas, yang diduga menggunakan yayasan atau kelompok-kelompok tersembunyi,” kata Fauzi saat dihubungi rilpolitik.com pada Senin (15/4/2024).
Pria berambut gondrong itu berjanji akan membuka ke publik terkait dugaan permainan dana CSR Migas itu. “Nanti pada saatnya kita akan buka ke publik,” ujar dia.
Dia menegaskan dana CSR dari perusahaan-perusahaan Migas di Sumenep diduga hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu di lingkaran kekuasaan.
“Ya yang jelas dana CSR ini kita duga hanya menguntungkan pihak-pihak dalam lingkaran kekuasaan,” ungkapnya.
“Untuk detailnya kita belum bisa ungkap sebab ini masih dalam pendalaman,” imbuhnya.
Fauzi meyakini adanya penyalahgunaan dana CSR Migas di kabupaten ujung timur Pulau Madura itu.
“Kami berpandangan CSR yang seharusnya menjadi hak masyarakat, tidak digunakan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
(Ah/rilpolitik)