NasionalPolitik

Adian Ungkap PDIP Sudah Banyak Memberi ke Jokowi dan Keluarganya, Tapi Tidak Untuk Permintaan 3 Periode

10406
×

Adian Ungkap PDIP Sudah Banyak Memberi ke Jokowi dan Keluarganya, Tapi Tidak Untuk Permintaan 3 Periode

Sebarkan artikel ini
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu. [Tangkapan layar]

Rilpolitik.com, Jakarta – Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengaku dirinya sudah tidak peduli lagi dengan Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Adian mengatakan, tugas dirinya saat ini adalah fokus menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden periode 2024-2029.

“Tugas saya menggalang suara dan kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana Gibran, saya nggak pikirkan. Bagaimana Jokowi, saya nggak pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu, satu terus setiap hari,” kata Adian seperti Rilpolitik.com kutip dari tayangan video acara Talkshow TVOne pada Rabu (25/10/2023).

Adian kemudian menyinggung jasa PDI Perjuangan terhadap karir politik Jokowi dan keluarganya. Dia mengungkapkan pihaknya sudah menuruti semua permintaan Jokowi selama berkarir di politik.

“Dulu ada yang datang kemudian minta menjadi walikota dapat rekomendasi, minta rekomendasi dikasih, minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi,” ungkap Adian.

“Lalu ada lagi minta untuk anaknya, dikasih lagi. Lalu ada lagi minta untuk menantunya, dikasih lagi. Dikasihnya banyak bener,” imbuhnya.

Hanya satu, tutur Adian, permintaan Jokowi yang harus ditolak oleh PDIP, yakni permintaan perpanjangan masa jabatan 3 periode. Menurutnya, permintaan perpanjangan masa jabatan itu melanggar konstitusi. Sebab itu, harus ditolak.

“Nah, ketika kemudian ada permintaan 3 periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat yang harus kita tidak bisa setujui,” tegas Adian.

Anggota DPR RI itu tidak menampik penolakan PDIP untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi telah membuat marah. Adian menegaskan pihaknya tak peduli dengan itu.

“Ya terserah mereka (marah). Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ucapnya.

Adian menegaskan partainya komitmen untuk terus menjaga konstitusi dengan menolak penambahan atau perpanjangan masa jabatan presiden.

“Kalau kemudian ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” ucapnya.

Diketahui, hubungan PDIP dan Presiden Joko Widodo kurang harmonis sejak munculnya wacana putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo.

Secara umur, Gibran sebenarnya belum memenuhi syarat untuk bisa maju menjadi kontestan pada Pilpres 2024. Namun, melalui putusan MK Nomor 90/PPU-XXI/2023, MK yang dipimpin adik ipar Jokowi, Anwar Usman itu menambah ketentuan syarat minimal Capres-cawapres.

Dalam putusan tersebut, Capres-cawapres tidak mesti berusia 40 tahun jika sudah pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih lewat pemilu, termasuk pilkada.

Putusan tersebut membuka jalan bagi putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2024.

Benar saja, Prabowo bersama partai politik pengusungnya di Koalisi Indonesia Maju langsung mendeklarasikan Gibran sebagai cawapres pasca putusan tersebut.

Hal tersebut membuat hubungan PDIP dengan Jokowi semakin renggang. Banyak pihak menilai Jokowi telah mengkhianati partai yang telah membesarkannya.

(Abn/Rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *