NasionalPolitik

Zainut Tauhid Minta Elite PPP Minta Maaf dan Mundur

4499
×

Zainut Tauhid Minta Elite PPP Minta Maaf dan Mundur

Sebarkan artikel ini
Eks Waketum PPP Zainut Tauhid Sa'adi.

JAKARTA, Rilpolitik.com – Mantan Wakil Ketua Umum PPP Zainut Tauhid Sa’adi meminta elite PPP meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatannya setelah partai Ka’bah itu gagal menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg 2024. Zainut mengaku prihatin dengan PPP yang tidak lolos ke Senayan.

“Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024,” kata Zainut dalam keterangannya dikutip pada Minggu (16/6/2024).

Zainut menyebut gagalnya partai Islam tertua di Indonesia ke Senayan sebagai musibah besar.

“Menurut saya hal ini merupakan musibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya,” ujarnya.

Zainut menilai keterpurukan suara PPP adalah sebuah harga yang harus dibayar oleh para pimpinan. Menurutnya elite partai tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan publik.

“Hal itu tercermin dari ketidakmampuannya mengelola konflik internal partai dengan baik, bahkan sebagian dari elitenya memiliki kegemaran mempertontonkan konflik secara terbuka di depan publik,” tutur dia.

“Wajar jika publik memberikan hukuman dengan tidak memilih PPP di Pemilu 2024, karena muak melihat partai yang mengusung jargon agama tetapi hobinya sering berkonflik,” imbuh dia.

Sebagai eks elite PPP, Zainut mengimbau kepada pimpinan, elite dan kader PPP di semua tingkatan untuk melakukan beberapa hal, berikut imbauannya:

1. Tidak saling menyalahkan dan mencari biang kerok dari keterpurukan PPP, apalagi melakukan tindakan destruktif yang justru dapat merusak citra PPP.

2. Segera melakukan konsolidasi organisasi, memperkuat tali silaturahmi, membangun persaudaraan untuk membangkitkan moral kader dan simpatisan PPP di tingkat grassroot.

3. Melakukan refleksi secara mendalam atas musibah ini agar dapat mencari solusi yang tepat untuk membangun kembali PPP di masa yang akan datang.

4. Elite politiknya jangan memberikan pernyataan kontroversial, yang dapat mengundang polemik yang tidak produktif.

5. Kepada pimpinan dan elite PPP agar segera meminta maaf secara terbuka kepada publik sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024.

Zainut menilai akan lebih bijak elite tertinggi partai meminta maaf sambil mengundurkan diri dari jabatannya.

“Akan lebih bijak jika permohonan maaf itu disertai dengan pernyataan pengunduran diri elit tertinggi partai dari jabatannya secara ikhlas dan legowo,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *