HukumNasional

SETARA Institute Kritik Formula Kepemimpinan KPK Pilihan DPR

6899
×

SETARA Institute Kritik Formula Kepemimpinan KPK Pilihan DPR

Sebarkan artikel ini
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi.

JAKARTA, Rilpolitik.com – Anggota Komisi III DPR RI telah memilih 5 orang sebagai pimpinan KPK periode 2024-2029 setelah mereka melakukan fit and proper test terhadap 10 capim lembaga antirasuah itu.

Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengkritik keras komposisi pimpinan KPK untuk 5 tahun mendatang itu. Dia menjelaskan, lima pimpinan KPK pilihan Komisia III itu berasal dari unsur kepolisian, kejaksaan, hakim dan mantan anggota BPK.

Dia menilai formula kepemimpinan KPK saat ini secara politik telah mengikis sifat independensi KPK, sebagai lembaga negara yang masuk kategori constitutional important body dan independen.

“DPR RI secara sengaja memilih calon-calon yang memiliki afiliasi organisasi yang memungkinkan pengendalian sikap, tindakan, dan pengendalian kehendak-kehendak tertentu dalam pemberantasan korupsi,” kata Hendardi dalam keterangan persnya dikutip Jumat (22/11/2024).

Secara normatif, kata Hendardi, mereka yang dipilih memiliki hak yang sama untuk menduduki jabatan di KPK. Demikian juga DPR RI berwenang menentukan pilihannya.

“Akan tetapi, seharusnya DPR RI memahami bahwa KPK dibentuk sebagai auxiliary state institution dan antitesis atas kinerja _ordinary state institution, yakni kepolisian dan kejaksaan yang sebelumnya dianggap tidak akuntabel dalam pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Menurut dia, pilihan DPR atas 5 pimpinan KPK yang memiliki patronase organisasi dan patronase personal hirarkial pada lembaga-lembaga pemerintahan, menegaskan skenario mantan Presiden Jokowi untuk menyempurnakan pelemahan KPK sebagaimana UU 19/2019, setelah revisi UU KPK di 2019.

Lebih lanjut, Hendardi juga berpandangan DPR juga tidak mempertimbangan representasi calon perwakilan masyarakat sipil sebagai penanda dan variabel penjaga independensi KPK.

“Narasi kinerja Kejaksaan Agung dan Polri yang dianggap moncer dalam pemberantasan korupsi telah menjadi instrumen agenda setting pelemahan KPK dengan memilih pimpinan KPK yang merupakan duta dari masing-masing organ negara,” katanya.

Hendardi pun meyakini formula kepemimpinan KPK saat ini akan sulit mendapat kepercayaan publik, kecuali peragaan permukaan dan basa-basi pemberantasan korupsi untuk menghibur rakyat agar tetap mau membayar pajak.

“Dalam situasi seperti ini sangat dimaklumi dan dihargai jika banyak muncul mosi tidak percaya dari publik terhadap KPK 2024-2029 dan juga DPR RI periode sekarang khususnya Komisi 3 DPR,” pungkasnya.

Diketahui, Komisi III DPR RI telah memilih 5 nama untuk memimpin KPK periode 2024-2029. Mereka yang terpilih adalah Komjen Setyo Budiyanto, Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, dan Agus Joko Pramono.

(War/rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *