JAKARTA, Rilpolitik.com – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar Presiden Joko Widodo memimpin koalisi partai pasca lengser dari jabatan presiden sebagai usulan yang menyesatkan.
Menurut Adi, PSI harusnya mendorong Jokowi untuk fokus menyelesaikan kerjaannya yang belum selesai sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
“Usul yang menyesatkan. Mestinya presiden diusulkan fokus tuntaskan PR kerja yang belum selesai,” kata Adi Prayitno dikutip dari unggahannya di akun X-nya, @Adiprayitno_20 pada Selasa (12/3/2024).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu mengatakan, urusan koalisi itu merupakan ranah ketua umum partai politik (parpol). Jokowi seharusnya disarankan untuk kembali jalan politik kebangsaan.
“Koalisi itu urusan ketum partai, murni urusan politik elektoral, urusan kasak-kusuk,” ujar dia.
“Presiden mestinya disarankan kembali ke khittah jalan politik kebangsaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengusulkan Jokowi dapat memimpin koalisi partai politik yang memiliki kesamaan visi menuju Indonesia emas. PSI ingin Jokowi mendapat jabatan di atas partai politik pasca lengser dari kursi presiden.
“Saya pikir ide bagus juga, Pak Jokowi mungkin bisa jadi ketua dari koalisi partai-partai, semacam barisan nasional, partai-partai mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia emas,” kata Grace.
Grace menilai Jokowi sebagai sosok yang dapat mempersatukan seluruh kepentingan partai politik.
“Enggak banyak sih saya pikir yang dengan orang rela ya untuk menerima dan hari ini saya pikir Pak Jokowi satu-satunya orang,” ujar dia.
(War/rilpolitik)