Rilpolitik.com, Jakarta – Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau akrab disapa Awiek merespon pernyataan Jusuf Kalla atau JK yang meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak cawe-cawe urusan Pilpres 2024.
Diketahui, pernyataan JK itu disampaikan menyusul pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai koalisi, minus Partai Nasdem, di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Awiek justru mengingatkan JK yang bahkan pernah terlibat menjadi dewan pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Padahal saat itu JK masih menjabat sebagai wakil presiden.
“Pak JK tahun 2019 sebagai wapres sekaligus menjadi dewan penasehat TKN Jokowi-Ma’ruf Amin. Apakah juga dapat dimaknai cawe-cawe untuk penggantinya di posisi wapres?” kata Awiek di Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Awiek menjelaskan, pertemuan presiden Jokowi dengan 6 pimpinan parpol di Istana lebih banyak membahas masalah ekonomi, bonus demografi dan middle income trap serta Indonesia emas 2045.
“Kalau kemudian ada yang menyerempet isu politik hal itu tak bisa dihindari. Namanya saja pertemuan ketum parpol,” ujarnya.
Lagian, kata Awiek, pertemuan ketum parpol koalisi dengan tidak mengajak satu anggota koalisi bukan kali ini saja.
“Di era sebelum Jokowi juga terjadi meskipun dalam konteks berbeda,” tutur legislator asal Madura itu.
Awiek mengatakan pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol koalisi tidak melanggar Undang-undang karena digelar di luar jam kerja.
“Pertemuan itu digelar di malam hari, di luar jam kerja. Sejauh tidak ada UU yang dilanggar ya boleh-boleh saja,” tuturnya.