SUMENEP, Rilpolitik.com – Calon bupati petahana Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengeluhkan banyaknya penambang pasir nakal di Kabupaten Sumenep. Dia mengakui pihaknya kerap main kucing-kucingan dengan mereka.
Mulanya, Fauzi menyampaikan pihaknya sudah melakukan sosialisasi di masyarakat terkait penambangan pasir secara ilegal di pinggir pantai yang berpotensi merusak lingkungan.
Dia mengatakan tugas pemerintah daerah hanya bersifat komunikatif dan koordinatif. Sementara penindakan tetap merupakan tanggung jawab aparat penegak hukum.
“Beberapa tahun terakhir telah terjadi di Slopeng misalnya, ini sudah kita laporkan kepada pihak yang berwajib dan pada akhirnya penambangan-penambangan pasir itu dihentikan,” kata Fauzi dalam debat perdana kandidat Pilkada Sumenep yang digelar KPU di Kampus UNIBA pada Sabtu (26/10/2024) malam.
Namun, dia mengakui aktivitas penambangan pasir itu hanya berhenti saat ada aparat keamanan saja. Dia mengatakan para penambang pasir itu justru kembali beroperasi setelah tak ada aparat.
“Begitu tidak ada aparat keamanan mereka masuk lagi. Di situlah yang menjadi persoalan,” keluhnya.
Meski begitu, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu memastikan sosialisasi terkait dampak tambang ilegal ini akan terus jalan di masyarakat.
“Karena memang masyarakat kita seperti yang saya sampaikan tadi, diimbau, disampaikan, berhenti sebentar, begitu kita lengah, aparat-aparat, ini mulai masuk lagi. Nah itu,” ujarnya.
“Jadi pada intinya kami memiliki semangat itu agar ke depan tambang ilegal lebih baik ke depannya,” pungkasnya.
(Iqb/rilpolitik)