Rilpolitik.com, Jakarta – Politikus Partai Demokrat Panca Cipta Laksana mengungkapkan alasan pihaknya percaya Anies Baswedan akan memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres pendampingnya.
Menurut Panca, Demokrat percaya karena Anies telah mengirim surat yang meminta kesediaan AHY untuk menjadi Cawapres Anies.
“Kenapa kami percaya sama Anies? Karena dia menulis pakai tulisan tangannya meminta AHY jadi wakilnya,” kata Panca melalui akun X resminya, @panca66 pada Kamis (31/8/2023) malam.
Panca menuturkan, surat tersebut Anies buat pada 25 Agustus 2023, namun 6 hari kemudian sikap tersebut berubah.
“Dan surat itu dibuat tanggal 25 Agustus. Tanggal 31 Agustus dia berubah sikap,” ujarnya.
Panca pun memberikan pesan menohok kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ia mengakui politik memang kejam, tetapi tidak separah yang Anies lakukan.
“Politik memang kejam tapi nga begitu juga caranya,” tukasnya.
Partai Demokrat menyebut Anies Baswedan telah menyetujui kerja sama politik dengan PKB untuk mengusung duet Anies-Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat menyebut pihaknya dipaksa menyetujui kerja sama tersebut.
“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Riefky menyebut persetujuan ini diambil sepihak oleh Surya Paloh.
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh,” imbuhnya.
Demokrat juga telah mengonfirmasi Anies Baswedan soal duet dengan Cak Imin. Dia membenarkannya sehingga Demokrat mengaku seperti dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu,” katanya.
Riefky menyebut Anies hanya mengutus Sudirman, juru bicaranya, untuk menyampaikan keputusan penting tersebut kepada Demokrat dan PKS.
“Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ungkap Riefky.
Padahal, menurut Riefky, pekan lalu Anies mengirim surat ke AHY. Surat tersebut ditulis tangan oleh Anies yang pada intinya meminta kesediaan AHY untuk menjadi Cawapres pendamping Anies.
“Bahkan, capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi cawapresnya,” ungkap Riefky.
(Abn/Rilpolitik)