SUMENEP, Rilpolitik.com – DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan surat tugas (Surtug) kepada Ketua DPC PPP Kabupaten Sumenep, KH Ali Fikri untuk maju pada Pilkada Sumenep 2024.
Loyalis Kiai Fikri, Sulaisi Abdurrazaq memiliki pandangan yang berbeda terkait surat tugas tersebut. Dia justru menyebut PPP sebenarnya tidak serius untuk mengusung Kiai Ali Fikri di Pilkada Sumenep.
Sulaisi menilai surat tugas PPP hanya sebatas hiburan semata bagi Kiai Fikri yang sejak awal masuk bursa Pemilihan Bupati (Pilbup) Sumenep sebagai penantang petahana dari PDI Perjuangan, Achmad Fauzi Wongsojudo.
Pria yang berprofesi sebagai advokat itu memprediksi rekomendasi DPP PPP untuk Pilkada Sumenep 2024 sebenarnya sudah selesai dan bukan untuk Kiai Ali Fikri.
Dia kemudian menyebut nama ‘Tuan Botak’ dan oknum DPP PPP berinisial ARWN sebagai dalang untuk menyingkirkan Kiai Fikri agar tidak bisa berkontestasi dalam perebutan kursi Bupati Sumenep periode 2024-2029.
“Bagi saya sesungguhnya surat tugas yang diberikan kepada kiai Haji Ali Fikri itu hanya cara untuk menghibur Kiai Haji Ali Fikri. Kenapa? Karena prediksi saya sesungguhnya rekomendasi PPP itu sudah selesai di tangan tuan botak dan oknum di internal DPP berinisial ARWN,” kata Sulaisi melalui keterangan video yang diunggah di akun Tiktok @sulaisi_abdurrazaq dikutip rilpolitik.com pada Rabu (14/8/2024). Sulaisi tidak menjelaskan lebih jauh terkait sosok si Tuan Botak.
“Kalau benar prediksi saya bahwa sesungguhnya rekomendasi PPP itu sudah sejak lama selesai dengan pihak lain dan tidak turun rekomendasi itu kepada Ketua PPP Kabupaten Sumenep, bagi saya luar biasa sadis politik ini,” sambungnya.
Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Jawa Timur itu kemudian mengungkit pengorbanan Kiai Fikri dan keluarganya untuk partai berlambang Ka’bah itu. Dia menyebut mulai dari Kakek, ayah hingga saudara Kiai Ali Fikri merupakan tokoh kharismatik di PPP Sumenep.
“Kiai Haji Ali Fikri adalah mantan aktivis, beliau senior PMII, mengabdi di partai ini sejak dari kakek, ayah, saudara, Kiai Haji Ali Fikri tidak ada aparesiai terhadap seluruh pengabdian yang dicurahkan oleh Kiai Haji Ali Fikri,” ungkap dia.
Sulaisi pun pesimis Kiai Fikri akan mendapat rekom dari partainya sendiri untuk berlaga di Pilkada Sumenep 2024.
“Kalau benar prediksi saya bahwa rekomendasi sesunggunya sudah tuntas dengan pihak lain, sebelum ini, maka bisa saya pastikan bahwa Kiai Haji Ali Fikri tidak akan ada dapat rekom apalagi B.1-KWK,” ucapnya.
Sebagai informasi, DPP PPP memberikan surat tugas kepada Kiai Ali Fikri untuk membangun koalisi agar bisa maju pada Pilkada Sumenep 2024. Surat tugas tersebut berlaku hingga 18 Agustus 2024.
PPP tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri pada Pilkada Sumenep 2024. Sebab, partai Ka’bah itu hanya mampu memperoleh 6 kursi pada Pileg 2024. Sementara syarat untuk bisa mendapatkan tiket sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Sumenep harus didukung minimal 10 kursi keterwakilan parpol yang terpilih di DPRD Sumenep.
Sejauh ini, selain ke PPP sendiri, Kiai Fikri juga mendaftar sebagai Bakal Cabup ke Partai Nasdem dan Demokrat. Namun, peluang Kiai Fikri didukung Demokrat sudah tertutup. Sebab, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu sudah merekomendasikan dukungan untuk petahana Achmad Fauzi-Imam Hasyim.
(War/rilpolitik)