JAKARTA, Rilpolitik.com – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons keras pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang mengibaratkan PKB bagai mobil rusak yang ditarik kembali oleh pabriknya. Cak Imin menyebut justru Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang rusak.
Cak Imin mengatakan, perolehan kursi PKB pada Pemilu 2024 justru naik dibanding Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, hal itu sebagai pencapaian di tengah upaya penggembosan oleh Yahya dan Ipul.
“Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” kata Cak Imin melalui akun X resminya, @cakiminNOW dikutip Minggu (4/8/2024).
Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan omongan Yahya dan Ipul sudah tidak laku lagi. Pernyataan-pernyataannya selama ini soal PKB justru semakin menurunkan kepercayaan publik terhadap PBNU.
“Omongan yahya dan saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” ujarnya.
Dia menyebut Yahya dan Ipul telah membuat NU melenceng dari khittohnya. Menurut Cak Imin, Yahya dan Ipul berupaya mempolitisir NU tapi tidak laku.
“Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB, Emang siapa lu,” katanya.
“Anda sopan kami segan. Kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite,” tegas dia.
Cak Imin pun menegaskan pernyataannya ini sebagai respons atas pernyataan Ketum PBNU Yahya yang mengibaratkan PKB bagai mobil rusak yang ditarik kembali oleh perusahaan.
“Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Yahya berbicara terkait hubungan NU-PKB yang kini memanas. Dia menganalogikan hubungan NU dan PKB saat ini bagai perusahaan mobil yang menarik produknya karena ada kerusakan sistem.
“Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem mobilnya. Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” kata Gus Yahya usai pelantikan pengurus PWNU Jawa Tengah di aula Unissula Semarang, Sabtu (3/8/2024).
Hubungan NU-PKB kian memanas berawal dari upaya PBNU mengambil alih PKB dari kepengurusan Cak Imin melalui panitia khusus (pansus) atau tim lima yang saat ini tengah bekerja.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, pansus tersebut dibentuk untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU selaku pemilik sah. Dia menilai saat ini elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB.