NasionalPolitik

Anggap Bagian dari Rezim, Politikus Demokrat Tolak Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies

4862
×

Anggap Bagian dari Rezim, Politikus Demokrat Tolak Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies

Sebarkan artikel ini
Yenny Wahid. [Tangkapan layar]

Rilpolitik.com, Jakarta – Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan Yenny Wahid tidak cocok menjadi Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Jansen mengakui Yenny merupakan sosok yang komplit, tetapi untuk menjadi cawapres dari koalisi yang mengusung perubahan, Yenny bukanlah sosok yang tepat.

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yg lain,” kata Jansen melalui akun X resminya, @jansen_jsp pada Rabu (9/8/2023).

Menurut Jansen, sosok cawapres dari koalisi perubahan harus merepresentasikan tokoh yang secara jelas mengambil sikap politik berbeda dengan rezim yang sedang berkuasa saat ini.

“Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah,” tegas Jansen.

Hal ini, lanjut Jansen, bertujuan agar koalisi perubahan semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan.

“Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” paparnya.

“Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi”,” kata Jansen mencontohkan.

Jansen mengatakan langkah ini demi kebaikan bersama para anggota koalisi baik yang mengusung jargon perubahan maupun melanjutkan.

“Biarlah teman2 yg selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yg diluar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yg menentukan di pemilu siapa yg menang dan mendapat dukungan terbanyak,” ujarnya.

Jansen memahami posisi cawapres dari koalisi perubahan menjadi incaran tokoh-tokoh yang merasa layak maju pada kontestasi Pilpres 2024. Sebab, posisi itu yang hingga saat ini masih kosong.

Namun demikian, ia menegaskan selama tokoh tersebut masih menjadi bagian dari rezim Jokowi, maka tak perlu bermimpi untuk jadi cawapres Anies Baswedan.

“Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres,” tegas Jansen.

Lebih lanjut, Jansen juga menegaskan, akan memperjuangkan pandangannya menolak cawapres yang merupakan bagian dari rezim ini dalam rapat-rapat koalisi perubahan.

“Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yg adalah pemegang 9,3 % (porsen) dalam koalisi perubahan ini. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yg tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini,” tukasnya.

Sebelumnya, Yenny Wahid mengaku siap jika ada momentum untuk menjadi cawapres 2024. Ia mengaku punya kedekatan khusus dengan Anies Baswedan. (Abn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *