Rilpolitik.com, Jakarta – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto menyarankan masyarakat untuk menerima uang yang dibagi-bagikan menjelang Pemilu 2024. Sebab, katanya, uang yang diberikan itu juga uang rakyat.
Ketua Umum Ganjarian Spartan Mohamad Guntur Romli mengkritik pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu. Guntur menilai pernyataan Prabowo sama saja mendukung praktik politik uang.
“Pernyataan Bacapres Gerindra Prabowo Subianto yang memperbolehkan masyarakat menerima politik uang merupakan dukungan yang nyata terhadap praktek politik uang,” kata Guntur melalui akun X resminya, @GunRomli pada Minggu (10/9/2023).
Menurut Guntur, pernyataan Prabowo itu bisa mengandung dua kesalahan besar. Pertama, Prabowo mendukung politik uang dengan memperbolehkan masyarakat menerima politik uang. Padahal, katanya, politik uang adalah pelanggaran serius dan kejahatan besar bagi demokrasi.
“Apakah dengan memperbolehkan politik uang artinya pihak Prabowo akan melakukan politik uang terkait Pemilu 2024?” tanya Guntur.
Kedua, lanjut Guntur, Prabowo seolah-olah menghalalkan politik uang dengan dalih itu uangnya rakyat juga.
“Darimana Prabowo tahu itu “uang rakyat”? Bagaimana kalau itu hasil mencuri dari anggaran negara, misalnya dari program kementrian yang gagal, karena anggarannya yang harusnya, misalnya: untuk membangun “food estate” tapi dipakai untuk bagi-bagi politik uang?” sindir Guntur.
Caleg dari PDI Perjuangan itu menegaskan politik uang, mencuri uang anggaran dan korupsi adalah kejahatan.
“Dari pernyataan Prabowo itu bisa dianggap dukungan pada pelanggaran dan kejahatan yang berlipat-lipat,” tegasnya.
Guntur menyebut politik uang adalah modus dari politisi yang sangat ambisius pada suatu jabatan, sehingga cenderung menghalalkan segala cara.
“Dan rekam jejak Prabowo membuktikan bahwa dia yang sangat berambisi mengejar jabatan presiden sejak puluhan tahun,” ujar Guntur.
Guntur pun mengajak masyarakat untuk sama-sama menolak politik uang. “Ayo tolak politik uang!” tukasnya.
(Abn/Rilpolitik)