NasionalPolitik

Tokoh NU Jatim Sebut PBNU Jadi Sumber Kegaduhan, Desak MLB

6549
×

Tokoh NU Jatim Sebut PBNU Jadi Sumber Kegaduhan, Desak MLB

Sebarkan artikel ini
Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam.

JAKARTA, Rilpolitik.com – Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan warga nahdliyyin sudah mulai resah melihat perilaku elite PBNU di bawah kapemimpinan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Sebab itu, dia mengatakan perlu adanya Musyawarah Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).

“Grassroots sudah mulai gundah dan resah melihat PBNU. PBNU hari ini jauh dari kondusif. MLB merupakan bom waktu yang siap meledak kapan pun,” kata Gus Salam pada Rabu (14/8/2024).

Menurut Gus Salam, PBNU arogan dan intimidatif tidak hanya terhadap PKB, tetapi juga terhadap tingkat struktur PBNU di bawah.

“Apa yang terjadi di banyak tempat di Jawa Timur yang saya lihat dan rasakan sendiri, PBNU begitu arogan dan intimidatif,” tuturnya.

Padahal, ungkap Gus Salam, pengurus PBNU paham betul bahwa secara aturan negara PBNU dan PKB merupakan dua entitas berbeda. PKB diatur dalam aturan Parpol, dan NU diatur dalam aturan Ormas.

“PKB dan NU entitas yang berbeda. Jadi kalau Grassroots mengusulkan adanya MLB sangat wajar,” katanya.

Bahkan, kata Gus Salam, sebetulnya struktur-struktur NU di tingkat PC, MWC, banyak yang mengusulkan MLB, tetapi mereka takut. Sehingga mereka tidak berani menyuarakan di luar.

“Sejujurnya mereka menginginkan MLB,” ucapnya.

Gus Salam mengingatkan bahwa berdirinya NU sebagai representasi kiai pesantren, ulama dan tokoh di daerah.

Tugas utamanya mendamaikan, menyejukkan, memberi nasihat. Bila ada satu kelompok dengan kelompok lainnya bertengkar maka NU memberikan solusi.

“Nyatanya hari ini PBNU sumber kegaduhan, sering frontal, sering konfrontasi, sering menyimpang. Berbanding terbalik dengan nilai-nilai yang di tanamkan muadziz NU,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *