JAKARTA, Rilpolitik.com – Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) kembali akan melakukan impor beras sebanyak 1,2 juta ton di tahun 2024. Impor beras ini ditargetkan dapat terealisasi sebelum Desember.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, sebelumnya Bulog telah mendapat persetujuan Pemerintah untuk mengimpor 3,6 juta ton beras di tahun ini. Hingga Juli kemarin, realisasinya mencapai 2,4 juta ton.
Dengan begitu, Bayu menyebut masih ada 1,2 juta ton kuota beras impor yang belum terealisasi. Bayu mengatakan, Bulog saat ini tengah menyelesaikan kontrak impor beras sekitar 300.000 ton.
“Sehingga sisanya ada 900.000 ton lagi (yang belum terkontrak) dari total target 3,6 juta ton. Kami berharap semua bisa masuk sebelum Desember,” kata Bayu dikutip Minggu (1/9/2024).
Lebih lanjut Bayu menerangkan bahwa impor beras dilakukan demi menambal penurunan produksi beras sekaligus menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.
Nantinya, beras impor akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), termasuk untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual Rp12.500 per kg.