BANGKALAN, Rilpolitik.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau sebagai peluang besar bagi Madura untuk mengoptimalkan potensi lokal, khususnya di bidang pertanian.
“Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau merupakan peluang terbesar dari Madura untuk mengoptimalisasi potensi lokal, khususnya di sektor pertanian dan industri pengolahan,” kata Emil dalam sambutannya yang diwakili Kepala Bakorwil IV Sufi Agustini pada acara Seminar dan FGD Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Madura yang diselenggarakan Komunitas Muda Madura (KAMURA) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trunojoyo (UTM) di Aula Syaikhona Kholil, UTM, Bangkalan, Madura, Senin (17/11/2025).
Emil menjelaskan, Madura memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur, utamanya di sektor pertanian dengan kontribusi mencapai 10,93 persen.
Sebab itu, ia berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau dapat memperkuat posisi Madura dalam struktur ekonomi Jawa Timur dan nasional.
“Saya optimis dengan dukungan kebijakan yang tepat, infrastruktur yang memadai dan kolaborasi lintas sektor, Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau diharapkan mampu mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja serta memperkuat posisi Madura dalam struktur ekonomi Jawa Timur dan nasional,” ujar dia.
Anggota DPR RI, Slamet Ariyadi juga menyampaikan dukungannya atas gagasan menjadikan Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau yang dipelopori Komunitas Muda Madura (KAMURA).
Dia menyampaikan kesiapannya untuk mengawal gagasan tersebut di Senayan. Ia pun berharap usulan ini mendapat respons positif dari pemangku kebijakan yang lain.
“Kami sebagai anggota DPR RI, siap mengawal, siap menjadi penyambung lidah, siap menjadi mata dan telinga, siap menjadi tangan dan kaki masyarakat madura, bagaimana aspirasi mereka tersampaikan, bagaimana aspirasi mereka terpenuhi, dan bagaimana harapan menjadi suatu kenyataan,” ujar dia.
“KEK Tembakau ini kita akan kawal, kita tunggu di DPR bagaimana Badan Legislasi juga segera membahas RUU Tembakau. Bagaimana Menteri Perdagangan juga bisa membahas tentang tata niaga tembakau. Sehingga semua petani atau pelaku usaha bisa mendapatkan manfaat,” pungkasnya.
(Ah/rilpolitik)
















