Rilpolitik.com, Sumenep – Pantai Lombang menjadi salah satu tempat wisata favorit masyarakat Sumenep dan sekitarnya. Antusiasme masyarakat untuk berkunjung menikmati keindahan alam Pantai Lombang cukup tinggi utamanya saat weekend dan musim libur lebaran atau tahun baru.
Hampir setiap weekend dan musim libur lebaran, Pantai Lombang yang terletak di Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep ini dipadati para wisatawan baik dari dalam maupun luar Madura.
Pantainya yang luas dan indah menjadikan Pantai Lombang sebagai tempat wisata yang sangat potensial jika bisa dikelola dengan baik.
Namun, infrastruktur yang tidak memadai justru menjadi kendala dan keluhan pengunjung selama ini. Salah satunya infrastruktur jalan.
Pantauan redaksi di lokasi pada Selasa (9/5/2023), akses masuk dan keluar kendaraan dari loket penjualan tiket menuju bibir pantai yang berjarak sekitar kurang lebih 1 kilometer itu mengalami kerusakan yang cukup parah.
Aspal pada jalan tersebut sudah banyak yang mengelupas dan banyak jalan berlubang sehingga tak jarang dijumpai genangan air di sepanjang jalan menuju bibir pantai.
Seorang pengunjung berinisial M meminta Bupati Sumenep Achmad Fauzi serius membenahi destinasi wisata utamanya Pantai Lombang ini.
“Jangan hanya ngomong doang gembar-gembor genjot wisata, tapi hal-hal seperti ini (jalan rusak) tidak diperhatikan,” katanya saat diwawancarai Rilpolitik.com di lokasi kemarin.
Menurutnya, kondisi ini cukup ironis. Pasalnya, Pantai Lombang masuk destinasi wisata andalan di Sumenep.
“Katanya fokus pada sektor pariwisata, pengembangan tempat wisata, tapi infrastukturnya rusak begini dibiarkan,” ujarnya.
Ia lantas mempertanyakan keseriusan pemerintah kabupaten Sumenep dalam hal pengembangan destinasi wisata.
“Kita jadi bertanya-tanya, pemerintah sebenarnya serius atau ngga (bangun pariwisata). Akses jalan aja yang kurang lebih panjanganya hanya 1 kilometer ini dibiarkan rusak begitu. Ini kan bikin pengunjung gak nyaman,” ucapnya.
Tak hanya masalah jalan, pria yang diketahui berasal dari Bluto itu juga menyoroti kondisi sampah yang berserakan.
“Kita lihat di sini, ada banyak sampah berserakan. Ini gak ada petugas kebersihannya atau gimana? Padahal kita masuk ke sini kan bayar lima belas ribu per orang, ada uang parkir juga,” ungkapnya.
Diketahui, di salah satu sudut pantai, ada banyak tumpukan sampah plastik bekas makanan dan minuman serta limbah kelapa muda. Bahkan, sampah plastik ditemui juga tepat di bibir pantainya.
“Ini perlu dibangun tempat pengelolaan sampah. Jangan sampah dibuang di sini begitu saja tanpa ada penanganan yang jelas. Ini kan selain merusak pemandangan, juga merusak lingkungan,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, fasilitas umum seperti toilet juga beberapa sudah tidak layak dan perlu revitalisasi. Pun soal kebersihannya.
“Pintunya udah banyak yang rusak. Kalau mau ditutup harus diganjel pakai batu. Kebersihan toiletnya juga perlu diperhatikan,” ujarnya.
“Ini kritik saya sebagai pengunjung ke para pengelola agar bisa merawat destinasi wisata ini dengan baik,” pungkasnya.
Pemkab Sumenep di bawah kepemimpinan Achmad Fauzi gencar mempromosikan tempat wisata. Pantai Lombang menjadi salah satu destinasi andalan.
Menurut Fauzi, pengembangan pariwisata menjadi salah satu upaya menekan angka kemiskinan di Sumenep.