Rilpolitik.com, Jakarta – Penampilan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto di acara Mata Najwa yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023), menjadi sorotan loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus.
Jhon Sitorus menilai Prabowo tidak bisa mengendalikan emosinya saat diwawancara oleh host Mata Najwa, Najwa Shihab. Ketidakmampuan Prabowo mengendalikan emosinya itu justru membuka topeng asli Prabowo yang selama ini disebut hendak meniru karakter Jokowi yang dikenal sebagai pribadi yang santun dan ramah.
Menurut Jhon Sitorus, kamuflase Prabowo seolah-olah sudah berubah menjadi pribadi yang santun dan ramah jadi terbongkar saat tampil di Mata Najwa. Jhon Sitorus menyebut usaha Ketua Umum Partai Gerindra itu meniru Presiden Joko Widodo menjadi sia-sia.
“4 Tahun memakai TOPENG ala-ala Jokowi semua SIA-SIA, KARAKTER memang tak bisa diubah,” kata Jhon Sitorus melalui akun X resminya, @Miduk17 pada Rabu (20/9/2023).
Prabowo tampak emosi saat Najwa Shihab bertanya tentang komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Najwa meragukan komitmen Prabowo terkait pemberantasan korupsi. Pasalnya, dua mantan narapidana korupsi justru diloloskan jadi bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Gerindra.
Prabowo langsung memotong pernyataan Najwa Shihab dan memberikan gesture joget meskipun Najwa belum mengajukan pertanyaan. “Tunggu, tunggu, ada jawabannya,” kata Prabowo.
Prabowo pun berkali-kali memotong pertanyaan Nana, panggilan akrab Najwa Shihab, dan memintanya untuk berhenti bicara.
Di situlah, menurut Jhon Sitorus, Prabowo tak mampu mengendalikan emosinya sendiri yang justru semakin membuka watak aslinya.
“Topeng itu seketika LEPAS ketika Najwa Shihab hanya sekadar bertanya tentang Kadernya yang KORUPSI,” ujarnya.
“Disinggung sedikit, EMOSI langsung MELEDAK,” imbuhnya.
Jhin Sitorus sangat menyayangkan dengan sikap Prabowo yang tampak emosi itu. Padahal, katanya, sebelum tampil sudah pasti melalui briefing terlebih dahulu.
“Padahal ini didepan Publik dan sudah pasti ada Briefing sebelum acara lho. Artinya, berbagai kemungkinan jawaban mestinya bisa disiapkan,” tuturnya.
Jhon Sitorus pun tak bisa membayangkan bagaimana emosi Prabowo jika sesi wawancara itu dilakukan dalam ruangan tertutup. Sebab, di ruang terbuka pun emosi Prabowo meledak-ledak.
“Saya tidak tau bagaimana nasib Najwa Shihab jika pertanyaan itu dilakukan didalam ruangan tertutup,” ujarnya.
“Sungguh tak terbayangkan hiiiiii,” tukas Jhon Sitorus.
(Abn/Rilpolitik)