Rilpolitik.com, Jakarta – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengaku prihatin dengan banyaknya menteri Kabinet Joko Widodo-Makruf Amin yang tersandung kasus korupsi. Ia mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi.
“Prihatin! Mengapa semakin banyak menteri yang menjadi tersangka dan terpidana kasus korupsi?” kata Abdul Mu’ti melalui platform X miliknya, @Abe_Mukti pada Jumat (29/9/2023).
Cuitan tersebut dibuat Abdul Mu’ti merespon sejumlah kabar bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mu’ti mengungkapkan, masih ada lagi menteri yang akan menjadi tersangka korupsi selain Syahrul Yasin Limpo.
“Kabarnya setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ada lagi lagi menteri yang segera menjadi tersangka,” tuturnya.
Ia berharap fenomena menteri jadi tersangka korupsi menjelang pesta demokrasi 2024 bukan komoditi politik.
“Korupsi para menteri: komoditi politik? Semoga saja tidak,” ujarnya.
Sebelumnya, santer kabar KPK sudah menetapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK. Namun hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari KPK.
KPK memang menggeledah rumah dinas Syahrul pada Kamis (28/9/2023) kemarin. Dalam penggeledahan ini, lembaga anti rasuah itu berhasil mengamankan sejumlah barang salah satunya berupa uang tunai senilai puluhan miliar rupiah.
“Tadi kan ditemukan rupiah dan mata uang asing, setelah dihitung jumlahnya sekira puluhan miliar,” ungkap juru bicara KPK Ali Fikri, dalam konferensi pers hari ini.
KPK sengaja membawa alat hitung uang guna memastikan jumlah uang yang sudah ditemukan tersebut.
“Tim penyidik membawa alat penghitung uang untuk menghitung secara akurat jumlah uang yang ditemukan. Juga kemudian beberapa dokumen, catatan keuangan dan juga aset yang bernilai ekonomis dan dokumen lainnya yang terkait dengan perkara,” kata Ali.
Selain itu, Ali mengatakan bahwa KPK mengumpulkan alat bukti elektronik. Ali menegaskan dari semua temuan penggeledahan, tim KPK akan melakukan analisis utk dijadikan barang bukti dalam perkara yang tengah diselidiki.
Ali mengungkapkan tim KPK menghitung nilai dari temuan uang rupiah dan dolar tersebut mencapai puluhan miliar rupiah, termasuk dolar tersebut.
Tidak hanya rumah dinas, KPK membenarkan bahwa timnya melakukan penggeledahan di Kantor Kementan. Hingga saat ini, KPK belum menegaskan secara jelas terkait dengan dugaan kasus yang menerpa Ketua DPP Partai Nasdem tersebut.