Rilpolitik.com, Jakarta – Nama Rocky Gerung kembali menghebohkan jagat dunia maya. Gara-garanya, pria yang dikenal sangat kritis terhadap rezim berkuasa saat ini menyebut Presiden Joko Widodo sebagai Bajiangan yang Tolol dan pengecut.
Sebutan Jokowi bajingan tolol dan pengecut itu Rocky sampaikan di hadapan para buruh di Bekasi pada Sabtu (29/7/2022).
Pantauan Rilpolitik.com pada Senin (31/7/2023) pagi, nama Rocky Gerung langsung masuk trending topic nomor satu di Twitter akibat pernyataannya itu.
Sejumlah akun besar yang notabene pendukung Presiden Joko Widodo tidak terima dengan pernyataan Rocky Gerung. Mereka menilai pernyataan Rocky sudah offside. Bahkan, tak sedikit yang menyebut sebagai penghinaan dan polisi harus menangkapnya.
“Rocky Gerung kali ini sangat offside… Ini penghinaan terhadap Presiden,” kata Denny Siregar melalui akun Twitternya. @Dennysiregar7.
“Rocky Gerung menyebut Presiden @jokowi bajingan yg toloI dan bajingan pengecut. Kalo ini tdk ada tindakan, sebaiknya kalian semua mengundurkan diri aja pak @mohmahfudmd @ListyoSigitP @DivHumas_Polri. Ini sdh kelewatan, Kepala Negara dikata2in seperti ini masa kalian diam aja!!!” kicau akun @ch_chotimah2.
“Anda Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai “Bajingan Tolol”? Sebagai Warga Negara Indonesia maka saya jawab dengan keras pernyataan anda yaitu “bahwa andalah BAJINGAN TOLOL itu”. Anda telah menghina Presiden Jokowi dgn membabi buta. Apakah seperti ini harus dibiarkan?” tulis akun @HmfaqihA.
Diketahui, pernyataan Rocky Gerung itu disampaikan dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi pada Sabtu (29/7/2023). Rocky menyebut Jokowi hanya sibuk memikirkan bagaimana mempertahankan legacy-nya setelah turun dari kekuasaannya nanti.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti, tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia masih pergi ke China buat nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita,” kata Rocky.
Di situlah kemudian muncul istilah bajingan yang tolol dari Rocky Gerung. Tak hanya tolol, Rocky juga menyebut pengecut.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pinter, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajiangan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut,” ucapnya.
Rocky gerung mengajak para hadirin untuk lantang menyuarakan perlawanan terhadap Jokowi pada 10 Agustus nanti.
“Jadi teman-teman, kita harus lantangkan ini. Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran. Kita perlukan itu,” tegas Rocky.
“Sejarah menunggu kita dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkin sejarah itu menempuh jalurnya sendiri,” lanjutnya.
Menurut Rocky, tidak perubahan tanpa gerakan. Kekuasaan, menurutnya, hanya berubah kalau ditandingi dengan kekuatan massa.
“Tidak ada perubahan tanpa gerakan. Saya bisa kritik macem-macem, tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya begitu, sunnatullahnya begitu,” katanya. (Abn)