Rilpolitik.com, Jakarta – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno alias Romo Magnis merespon majunya putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 melalui otak-atik putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat batas usia Capres-Cawapres.
Menurut Romo Magnis, pencawapresan Gibran itu menunjukkan bahwa Jokowi tidak lagi malu membangun dinasti politik ketika dirinya masih berkuasa.
Dia pun mengaku semakin khawatir dengan kondisi perpolitikan di Indonesia sekarang ini.
“Penguasa tanpa malu mencoba membangun dinasti keluarga dan kekuasaan keluarga,” kata Romo Magnis dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa (15/11/2023).
Dinasti politik, kata Romo Magnis, menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
“Saya ulangi yang dibilang tadi, gawat kalau orang tidak melihat bahwa itu tidak beres,” ujarnya.
Apalagi, Gibran maju menjadi cawapres lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kontroversial. Oleh sebab itu, ada ancaman terhadap independensi lembaga yudikatif di Indonesia.
“Itu gawat, masyarakat tidak akan kerasan di negara ini, bahwa [masyarakat] tidak percaya di pengadilan akan dapat keadilan,” ungkap Romo Magnis.