DaerahPolitik

Publik Nilai Proyek Toilet SD Kemahalan, Disdik Sumenep Justru Bilang Murah

6107
×

Publik Nilai Proyek Toilet SD Kemahalan, Disdik Sumenep Justru Bilang Murah

Sebarkan artikel ini
Penampakan salah satu toilet SD di Kabupaten Sumenep yang menelan biaya Rp125 juta.

Rilpolitik.com, Sumenep – Pembangunan toilet sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ramai menjadi perbincangan publik. Pasalnya, nilai proyek yang mencapai Rp125 juta per toilet itu dinilai terlalu mahal.

Namun berbeda dengan pandangan publik, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Sumenep Ardiansyah justru menilai harga tersebut masih terbilang rendah alias murah.

“Harga 125 juta per toilet masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan standar kaidah tata bangunan. Jika nantinya masih terdapat kekurangan, sekolah dapat memenuhinya menggunakan dana BOS,” kata Ardiansyah dikutip dari pemberitaan Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

Rupanya, pemerintah Kabupaten Sumenep telah membangun 15 toilet sepanjang tahun 2022. Bahkan, Ardiansyah mengungkapkan, pihaknya kembali merencanakan pembangunan 20 toilet serupa di berbagai SD pada 2023.

“Pada tahun 2022, kami telah membangun 15 toilet, dan pada tahun 2023 ini, kami juga berencana membangun 20 toilet di sekolah dasar,” jelas Ardiansyah.

Rektor Universitas Bahauddin Mudhari (Uniba) Madura, Prof Rachmad Hidayat mengkritik anggaran Rp125 juta untuk pembangunan satu toilet SD itu. Menurutnya, banyak gedung sekolah dasar negeri yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan segera ketimbang membangun toilet dengan harga fantastis.

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya bisa membuat skala prioritas terkait masalah pendidikan di Kabupaten Sumenep.

“Saya melihat banyak hal yang kurang memadai. Bocor atap SD, retak dinding, dan fasilitas yang minim. Seharusnya, ini yang menjadi fokus utama. Dana sebesar Rp 125 juta sangat bermanfaat untuk memperbaharui ruang kelas siswa,” ujarnya.

Ia membandingkan dengan kampus Uniba yang dipimpinnya. Menurutnya, anggaran Rp125 juta untuk satu toilet itu bisa dipakai membangun ruang kelas mewah untuk mahasiswa.

“Pada dasarnya, di kampus kami yang notabene swasta, dana sebesar Rp 125 juta dapat digunakan untuk membangun ruang kuliah yang mewah bagi mahasiswa. Ini jauh lebih bermanfaat. Oleh karena itu, mari kita saling mempertimbangkan program-program yang menjadi prioritas,” tutup Rachmad.

Baca juga:  Praktisi Hukum Akan Laporkan Haji Zainal ke MKD DPRD Sumenep

Sebelumnya, viral pembangunan 4 toilet SD di Kabupaten Sumenep yang mencapai Rp500 juta. Pembangunan toilet yang viral itu terjadi di SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. (Abn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *