NasionalPolitik

Prof Henri: Dorongan Gibran Cawapres Godaan agar Jokowi Berkhianat ke PDIP

6307
×

Prof Henri: Dorongan Gibran Cawapres Godaan agar Jokowi Berkhianat ke PDIP

Sebarkan artikel ini
Guru Besar Ilmu Komunikasi UNAIR Surabaya, Prof Henri Subiakto. [Dok. Instagram Prof Henri]

Rilpolitik.com, Jakarta – Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Prof. Henri Subiakto menyotori sejumlah dukungan terhadap putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024. Dia menyebut dukungan itu sebagai godaan agar Jokowi berkhianat terhadap partainya sendiri, PDI Perjungan.

“Pak Jokowi dan anak-anaknya sekarang sedang didorong-dorong, dan dibujuk alias dipersuasi agar berkhianat pada partai yang membesarkannya,” kata Henri melalui akun X resminya, @henrysubiakto pada Selasa (10/10/2023).

Diketahui, Gibran digadang-gadang untuk menjadi Cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Henri, dukungan agar Gibran menjadi Cawapres Prabowo itu sebagai upaya untuk memecah kekuatan pendukung Jokowi.

“Semua itu terkait kalkulasi politik pihak-pihak yang ingin memenangkan pertarungan dengan memecah kekuatan pendukung Jokowi,” jelas Henri.

“Apakah akan berhasil?” tanyanya.

“Semua itu tergantung kemampuan, kecerdasan, ketulusan dan soliditas keluarga pak Jokowi dalam dua minggu terakhir ini,” jelasnya.

Henri mengatakan, jika Jokowi dan keluarganya tergoda dengan tawaran yang seakan menggiurkan itu, maka taruhannya adalah masa depan bangsa dan negara serta nama baik mereka.

“Tapi kalau keputusan politik pak Jokowi dan keluarganya tetap solid, tidak tergoda tawaran menggiurkan yang berbau pengkhianatan, maka keputusannya akan menyelamatkan negara, bangsa, sekaligus nama baik keluarga mereka. Kali ini godaannya memang berat,” beber Henri.

Henri berpendapat, menerima pinangan menjadi cawapres bukan sekadar persoalan hukum, boleh, dan tidak. Tetapi lebih pada masalah patut dan tidak patut.

“Ini adalah pilihan antara patut dan tidak patut. Antara bisa dikenang atas kebaikan selamanya, atau kebalikan, akan dikenang sebagai makhluk politik yang tidak tahu balas budi pada yang membesarkannya,” ujarnya.

Dalam kultur Jawa, lanjut Henri, sangat tidak patut orang melupakan asal-usulnya. Ibarat kacang lupa kulitnya.

“Tapi saya yakin pak Jokowi dan keluarganya itu keluarga yang baik dan pilihan mereka pasti menjauh dari kesan pengkhianatan, dalam bentuk apapun dengan alasan apapun. Itu pendapat saya,” tukas Henri.

Nama Gibran belakangan ini semakin santer disebut-sebut akan menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait uji materi batas usia minimal cawapres.

Bahkan, Ketua Umum PSI yang juga adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep secara blak-blakan mengaku mendukung sang kakak menjadi Cawapres Prabowo.

“Saya dukung Gibran agar bisa berpasangan dengan Pak Prabowo,” kata Kaesang saat melakukan kunjungan ke wisata kuliner Kerkhof Garut, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023).

(Abn/Rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *