BeritaDaerahPolitik

PMII Sumenep Bongkar Bobroknya Pemerintahan Bupati Fauzi dan Wabup Eva

6419
×

PMII Sumenep Bongkar Bobroknya Pemerintahan Bupati Fauzi dan Wabup Eva

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep Achmad Fauzi. [Abn/Rilpolitik.com]

Rilpolitik.com, Sumenep – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep kembali melontarkan kritik pedasnya kepada pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah pimpinan Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah (Eva).

PMII menyoroti tingginya angka kemiskinan di Sumenep hingga masuk 3 besar kabupaten termiskin di Jawa Timur. Padahal, Sumenep disebut memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) berlimpah.

“Kabupetan Sumenep harusnya bisa menjadi kabupaten yang maju karena kekayaan sumber daya alam yang dimiliki lebih besar dibandingkan kabupaten lainnya. Namun pada realitasnya, Kabupaten Sumenep masih bertengger di urutan ke-3 Se-Jawa Timur sebagai kabupaten termiskin,” kata PMII Sumenep dalam postingan akun Instagramnya, @pmiisumenep pada Rabu (19/7/2023).

PMII menyebut tak ada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sumenep selama Fauzi dan Eva memimpin Sumenep.

“Hal ini kemudian harus segera menjadi respon prioritas oleh pemerintah kabupaten tapi mulai dari 2019 kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Nyai Dewi Khalifah sampai detik ini kemiskinan belum juga teratasi,” lanjut postingan tersebut.

Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep selama ini ternyata tidak memiliki anggaran untuk mengatasi kemiskinan.

“Bahkan, di APBD Kabupaten Sumenep tidak ada anggaran untuk mengatasi problem yang sangat urgent mengenai darurat kemiskinan,” ungkapnya.

Lebih ironis lagi, selama ini telah terjadi dualisme data kemiskinan di Sumenep. BPS Sumenep dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem memiliki perbedaan data yang cukup besar.

Dari data yang diungkap PMII Sumenep, persentase kemiskinan di Sumenep versi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem mencapai 46,58 persen, setara 512 ribu jiwa atau 155 ribu KK. Sementara pada data BPS, persentase kemiskinan di Sumenep hanya 18,76 persen, setara 206,2 ribu jiwa.

Akibatnya, bantuan sosial tidak tepat sasaran karena perbedaan data tersebut.

Baca juga:  Abal-Abal! Belum Sebulan Diaspal, Jalan di Kangayan Ini Sudah Hancur Tak Karuan

PMII menilai Bupati Achmad Fauzi selama ini hanya sibuk pencitraan dan melupakan tugasnya untuk mengentaskan kemiskinan.

Masih dalam postingan tersebut, PMII Sumenep secara satire membeberkan sejumlah kinerja bupati Fauzi selama memimpin Sumenep. Di antaranya, cipta lagu, konten kreator, kampanye politik di Instagram, mengisi sambutan, dan event-event yang menurutnya hanya buang-buang anggaran.

Sebab itu, PMII Sumenep menegaskan akan terus mengawal untuk terwujudnya langkah konkrit penanganan kemiskinan di Sumenep.

“PC PMII Sumenep akan terus konsisten mengawal dan mendesak harus ada kepastian kongkrit yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Sumenep untuk atas persoalan tersebut,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *