NasionalPolitik

Pernyataan Zulhas Soal Salat Dinilai Bisa Berdampak Serius Bagi PAN dan Prabowo-Gibran

8277
×

Pernyataan Zulhas Soal Salat Dinilai Bisa Berdampak Serius Bagi PAN dan Prabowo-Gibran

Sebarkan artikel ini
Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam.

Rilpolitik.com, Jakarta – Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam menilai pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terkait adanya fenomena baru di masyarakat dalam melaksanakan salat akan berdampak serius baik terhadap PAN maupun terhadap Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hikam memahami bahwa pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai guyonan atau humor. Tetapi guyonan yang dibuat Zulhas itu justru menyentuh persoalan yang sangat sensitif.

“Yang dipakai joke itu adalah masalah yang sangat sensitif, yang terkait dengan peribadatan agama dan juga simbol-simbol yang dimiliki oleh agama tertentu,” kata Hikam saat dihubungi rilpolitik.com melalui sambungan telefon pada Rabu (20/12/2023).

“Maka kemudian menjadi bukan lagi joke, tapi sudah dianggap sebagai penistaan atau minimum ketidakmampuan untuk memahami letak atau posisi agama di dalam masalah seperti kampanye politik dan sebagainya,” sambung dia.

Menteri Negara Riset dan Tekhnologi era Presiden Gus Dur itu memprediksi pernyataan Zulhas yang dianggap menghina agama oleh sebagian masyarakat itu akan berdampak serius terhadap dirinya, PAN maupun Prabowo-Gibran.

“Yang dilakukan oleh Zulhas ini kemungkinan berdampak serius yaitu kepada dirinya sendiri, kepada partai PAN dan juga kepada pihak-pihak yang mendapat dukungan politik dari dia seperti misalnya pasangan Pilpres nomor 2, Prabowo dan Gibran,” ujarnya.

Sebab itu, Hikam mengatakan baik PAN maupun tim Prabowo-Gibran harus bisa mengantisipasi agar polemik ini tidak berdampak buruk terhadap elektabilitas partai atau capres dukungannya pada Pemilu 2024

“Jadi itu yang harus diantisipasi oleh PAN, oleh Pak Zulhas dan oleh paslon nomor 2 dan pendukungnya,” tandasnya.

Meski demikian, lanjutnya, berpengaruh negatif atau tidak terhadap elektabilitas PAN maupun Prabowo-Gibran tergantung seberapa lama polemik ini menjadi perbincangan publik dan media massa.

“Kita tidak bisa menganggap masalah ini kemudian berpengaruh atau tidak berpengaruh kalau kita tidak melihat juga pada rentang waktu berapa lama. Kan ada hal-hal yang kemudian bisa hilang begitu saja, ada hal-hal yang terus menerus karena dimainkan oleh media, dimainkan oleh media sosial dan lain sebagainya atau kemudian menghilang. Kalau sudah bisa menghilang ya orang lupa lagi. Tidak ada dampaknya,” jelas dia.

“Tetapi jika terus menerus, maka itu akan bersambung-sambung dengan masalah lain. Misalnya kasus ini dikaitkan dengan masalah etika, masalah ‘ndasmu etik’ atau dikaitkan dengan yang lain-lain, ya tentu akan makin bersambung-sambung. Tapi kalau ini kemudian isunya menghilang di media, di ruang publik biasanya akan balik normal lagi,” imbuhnya.

Diketahui, pidato Zulhas dalam acara Rakornas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (19/12/2023) kemarin menuai kontroversi di media sosial.

Zulhas yang saat itu berpidato dalam kapasitasnya sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) RI menyebut bahwa ada fenomena baru di masyarakat dalam melaksanakan salat. Masyarakat disebut enggan mengucap ‘amin’ di akhir surat Alfatihah dalam salat karena ‘amin’ diasosiakan dengan pasangan capres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Saya keliling daerah Pak Kiai, di sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca Al-Fatihah ‘Walad Dholliin’ ada yang diam sekarang Pak, ada yang diam sekarang. Ada Pak sekarang diam. Lho kok nggak. Ada yang diam sekarang banyak. saking cintanya sama Pak Prabowo itu,” kata Zulhas.

Selain itu, lanjut Zulhas, masyarakat juga enggan menggunakan 1 jari dalam tahiyatul akhir pada salat.

“Itu kalau tahiyatul akhir Pak kiai kan gini pak kiai (menunjukkan satu telunjuk), sekarang banyak gini (telunjuk 2 jari) pak. Itu pak. Temen-temen begitu pak, saking (cintanya sama Prabowo),” ujarnya.

(Ba/rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *