Rilpolitik.com, Jakarta – Berbagai manuver politik Presiden Joko Widodo menjelang Pilpres 2024 terus menjadi sorotan publik. Jokowi dianggap cawe-cawe atau ikut campur dalam proses menghadapi Pilpres 2024. Utamanya dalam pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Cawe-cawe itu sangat mungkin mengingat Gibran merupakan putra dari Presiden Jokowi. Proses pemilihannya pun dinilai penuh dengan drama putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
MK membuat keputusan yang membuka jalan bagi Gibran untuk jadi cawapres yaitu dengan menambah norma baru bahwa kepala daerah di bawah usia 40 tahun bisa menjadi cawapres.
Menanggapi dugaan cawe-cawe tersebut, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera membuka opsi pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo jika cawe-cawe tersebut terbukti.
“Kalau jadi dan faktanya verified, pemakzulan bisa menjadi salah satu opsi,” kata Mardani di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (31/10/2023).
Menurut Mardani, opsi pemakzulan itu terbuka lantaran cawe-cawe Jokowi menabrak banyak peraturan dan itu berbaya bagi proses demokrasi.
“Cawe-cawe-nya berbahaya sekali. Menabrak banyak hal,” tegas Mardani.
Mardani melanjutkan, cawe-cawe Jokowi perlu menjadi perhatian bersama lantaran itu merupakan indikasi ketidaknetralan Presiden dalam Pilpres 2024.
“Cawe-cawe yang berlebihan ini bisa membuat banyak hal menjadi tidak jurdil, padahal syaratnya jurdil,” ujar Mardani.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu juga mengusulkan hak angket terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) di rapat paripurna DPR di Gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
“Hukum dasar konstitusi adalah roh dan jiwa semangat sebuah bangsa, tapi apa hari ini yang terjadi? Kita malah mengalami satu tragedi konstitusi paska terjadinya keputusan MK 16 Oktober lalu,” kata Masinton.
Bagi Masinton, putusan tersebut sebagai putusan kaum tiran yang ingin melanggengkan kekuasaan secara terus menerus.
“Ya, (keputusan MK) itu adalah tirani konstitusi,” ujarnya.