Rilpolitik.com, Sumenep – Netizen di Sumenep meluapkan kekesalannya kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang dinilai tidak peduli terhadap infrastruktur jalan. Bahkan, mereka menuding Fauzi selama ini hanya sibuk pencitraan.
Hal ini bermula dari aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Sumenep yang protes jalan rusak di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep yang disebut tak kunjung diperbaiki pada Kamis (4/5/2023).
Video demonstrasi yang membentangkan spanduk bertuliskan, “Kereta Api Dibanggakan, Jalan Rusak Dibiarkan” itu lalu viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari netizen yang mayoritas berasal dari Sumenep.
Dalam postingan akun Instagram @Sumenepsuperhits, dinarasikan bahwa jalan yang didemo mahasiswa itu merupakan tanggung jawab pengembang perumahan, bukan pemerintah kabupaten Sumenep.
Namun, netizen menilai jalan rusak memang terjadi di banyak wilayah di Sumenep. Sehingga mereka merasa terwakili dengan aksi mahasiswa tersebut dan menjadikannya sebagai momen pelampiasan kekesalan terkait jalan rusak selama ini.
“Di mana-mana jalan-jalan di Sumenep pada hancur semua, terutama di pedesaan,” kata seorang pengguna Instagram sebagaimana dikutip redaksi Rilpolitik.com, Jumat (5/5/2023).
Ia meminta para pejabat di lingkungan Pemkab Sumenep turun ke bawah untuk memastikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
“Tolonglah bapak-bapak yang terhormat dikontrol. Jangan cuma duduk menikmati AC, sekali-sekali jalan-jalan untuk menikmati jalan hancur di desa,” imbuhnya.
“Gak cuma di kota saja, di desa banyak yang lebih parah dari itu,” timpal pengguna Instagram lainnya.
Sebagian netizen lainnya merasa sudah lelah bersuara karena aspirasinya tak pernah didengar oleh para pemangku kebijakan. Bahkan, ia menuding Achmad Fauzi hanya sibuk pencitraan untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pemilu 2024 mendatang.
“Males. Bersuara gak didengar juga sama pemerintah kabupaten Sumenep. Seakan tutup mata dan telinga. Padahal sejak 2020 banyak problem yang amburadul di bawah, tapi bupati tak ada kroscek sama sekali. Bupati Sumenep bisa dikatakan sibuk pencitraan demi cita-cita Jatim sehingga rakyatnya jadi korban,” tulisnya.
Namun demikian, ada beberapa akun yang menilai aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Sumenep itu salah alamat.
“Jalan perumahan kok minta benerin ke pemerintah,” katanya dengan emoticon tertawa.
“Kawasan perunahan harusnya jadi tanggung jawab pihak perumahan,” ujar akun lainnya.
Diketahui, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Sumenep menggelar aksi demonstrasi memprotes jalan rusak di desa kolor, tepatnya di Jalan Adhirasa.
Massa menyebut Achmad Fauzi telah lalai dari tanggung jawabnya sebagai bupati karena jalan yang disebutnya sudah bertahun-tahun rusak dibiarkan hingga menjadi genangan air.
Kordinator aksi, Ardix mengatakan, pemerintah seharusnya mampu memberikan solusi kepada masyarakat terkait persoalan yang ada, bukan malah lempar tanggung jawab apalagi merasa persoalan yang ada bukan menjadi tanggung jawabnya.
“Jangan sampai berdalih seperti kemarin di beberapa media ditemukan (Jalan Adhirasa) ini bukan tanggungjawab bupati. Mereka digaji oleh pemerintah hadirkan solusi untuk rakyat, bukan lari dari tanggungjawab dari rakyat itu yang kami sesalkan,” katanya.