Rilpolitik.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh memandang manuver Presiden Joko Widodo mengendorse salah satu calon presiden yang akan berlaga pada Pilpres 2024 sebagai manuver yang kurang sehat.
“Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini,” ujar Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto kepada wartawan pada Sabtu (6/5/2023).
Sebab itu, Surya Paloh meminta Jokowi dalam menghadapi Pilpres 2024 untuk memposisikan diri sebagai negarawan.
“Ya mestinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan,” jelasnya.
Surya Paloh menginginkan Jokowi bersikap netral sebagai presiden di Pemilu 2024. Bahkan, menurutnya, tidak sekadar menginginkan, tetapi mengharuskan netral.
“Bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya,” ujar Sugeng.
Permintaan agar Jokowi bersikap negarawan dan netral pada Pemilu 2024 itu, kata Sugeng, disampaikan Surya Paloh kepada Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat keduanya bertemu di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023) kemarin.
Menurut Sugeng, pesan tersebut disampaikan Surya Paloh karena sayang dengan Jokowi. Nasdem sebagai partai pengusung sejak 2014 mengingkan Jokowi meninggalkan warisan yang baik sebagai kepala negara.
“Kami lah yang sejak tahun 2014 bukan sekedar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik. Baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara dan sebagainya yang intinya berpihak pada konstitusi dan moral politik yang baik,” pungkasnya.
Surya Paloh cemburu krn gk diundang
😁