BeritaDaerah

Klaim Sebagai Kota Keris, Perhatian Pemkab Sumenep ke Para Empu Ternyata Nihil

5858
×

Klaim Sebagai Kota Keris, Perhatian Pemkab Sumenep ke Para Empu Ternyata Nihil

Sebarkan artikel ini
Kota Keris Sumenep.

Rilpolitik.com, Jakarta, Perajin Keris di Desa Aeng Tongtong, Kabupaten Sumenep mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap para perajin keris.

Padahal, The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sebagai desa yang memiliki warga dengan profesi pembuat keris terbanyak di dunia pada tahun 2012.

Bahkan, pemerintah Kabupaten Sumenep sendiri sudah mendeklarasikan wilayahnya sebagai Kota Keris pada tahun 2014.

Dilansir dari Kompas.com, selama ini para empu keris hanya menjual kerisnya di emperan pasar yang tidak layak. Hal ini karena tidak adanya fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.

“Minimal ada perhatian (dari Pemkab Sumenep) dengan cara pemberian alat atau yang lebih dibutuhkan lagi pasar pusaka. Selama ini kan penjual keris hanya di emperen pasar yang tidak layak,” kata Ika Arista, seorang empu keris wanita asal Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

Ika mengatakan, para empu harus berjuang sendiri dengan modal seadanya demi menjaga kelestarian keris.

Ia berharap, Pemkab Sumenep lebih peduli dengan keberadaan para empu dan kerajinan keris di Sumenep.

Salah satunya dengan pembentukan Raperda Keris yang dianggap menjadi bukti konkret perhatian pemerintah.

Ika berharap Raperda Keris dapat menjamin fasilitas pemberdayaan para empu dan perajin seperti pemberian bantuan peralatan yang dibutuhkan secara berkelanjutan.

“Dulu memang pernah ada bantuan peralatan dari (pemerintah) desa. Tapi saat terjadi pergantian kepala desa, bantuan itu pun tak ada lagi,” tuturnya.

Baca juga:  Kata Warga Soal Reklamasi Pantai Gersik Putih Sumenep: Kami Tolak Sampai Darah Penghabisan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *