JAKARTA, Rilpolitik.com – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak memberikan kepastian apakah PDIP setuju atau tidak dengan gagasan ‘Presidential Club’ yang dicetuskan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, klub itu seharusnya bersifat kerakyatan.
“Kita fokus saja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara. Dan juga untuk membangun masa depan. Itu yang menjadi prioritas. Klub yang terpenting adalah klub dengan rakyat,” kata Hasto pada Selasa (7/5/2024).
Hasto menyatakan, PDIP selalu memprioritaskan klub kerakyatan. Dia menyebut itu aspek terpenting dalam gerak nafas PDIP.
“Itulah skala prioritas klub-klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang mencerminkan kerakyatan sebagai aspek terpenting dalam gerak nafas PDIP,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membicarakan keinginan Prabowo untuk rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia. Menurutnya, pertemuan-pertemuan itu nantinya bisa disebut sebagai presidential club atau klub kepresidenan.
“Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” ujar Dahnil pada Jumat (3/5/2204).
Melalui pertemuan-pertemuan itu, kata dia, Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.
Dahnil mengatakan semua presiden dan mantan presiden Indonesia yang masih ada bisa bergabung dalam presidential club itu. Adapun saat ini, Indonesia memiliki dua mantan presiden yang masih hidup.
Mereka adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden ke-7 yang sedang menjabat juga akan segera digantikan oleh Prabowo pada 20 Oktober 2024 nanti.